Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

F. Widayanto

F Widayanto (lahir 23 Januari 1953) adalah seorang seniman patung dan keramik asal Indonesia.

Widayanto belajar di Fakultas Seni Rupa ITB, pada Jurusan Keramik (1981). Seusai studi ia bekerja dengan mendirikan studio keramik Marryans Clay Work, Ciawi, Bogor pada 1983, dan studio F.Widayanto Clay Statement di Tapos, Bogor pada 1990. Disamping itu ia pernah pula mengajar senirupa keramik di IKJ (1990-1997). Selain pemeran tunggal, ia sering menggelar pameran produk massal diantaranya pada pameran "Made in Indonesia" di Singapura 1997, "Indonesia Collection 2000" di Singapura.[1]

Jiwanya secara natural menuntut untuk terus menghasilkan produk atau karya baru. Widayanto adalah sosok yang gesit, cerdas dalam menyiasati berbagai kemampuan material dan kebutuhan publik seni yang dihadapinya. Ia sadar bahwa masyarakat harus berkomunikasi dengan trend keramik yang ia buat. Atas dasar itu, ia harus sering melahirkan karya dengan seri baru dan berpameran. Karya-karya seri Loro Blonyo, Ganesha-Ganeshi, dan beberapa tokoh pewayangan adalah wujud puncak kreativitasnya selama ini. Karya-karyanya pernah menggelar pameran tunggal di Hotal Regent pada 1994, di Museum Art Gallery of the Northern Territory, Darwin, Australia (1996) dan di Galeri Nasional Indonesia.[1]

Eksplorasinya terhadap keramik tidak saja sebatas kebaruan dalam aspek bentuk, namun ia mampu memadukan konsep-konsep seni adihulung ke dalam karya-karyanya. Kepekaan atas dimensi bentuk digabung dengan kepekatannya atas budaya Jawa menjadikan karya keramiknya mampu menerobos sejarah seni rupa mainstream. di tengah maraknya industri gerabah yang tren di pasaran dengan harga rendah, Widayanto justru melahirkan karya seni murni yang mumpuni, padat akan pemikiran. Keramik di tangannya adalah instrumen untuk menghormati leluhur, budaya, sekaligus turut menjadi sarana untuk merengkuh visi dan konsep seni rupa yang lebih progresif.[1]

Eksistensi Keramikus

F. Widayanto lahir di Jakarta pada 23 Januari 1953. Ia masuk Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB pada tahun 1981. beliau belajar dari dua guru seni yaitu Eddie Kartasubarna dalam hal seluk beluk keramik dan Rita Widagdo yang memperkenalkan prinsip estetika seni modern. Sebagai seorang keramikus di era yang serba ‘kontemporer’ ini, Widayanto memilih untuk berjalan di jalur tradisional, dengan elemen – elemen dekoratif yang hampir pasti selalu menyertai setiap karyanya, baik karya ekspresi maupun fungsional.[2]

Widiyanto mulai cenderung terpikat dengan dunia keramik dimulai pada masa beliau kuliah di ITB. disamping lingkungan yg cenderung modernis, ia memilih untuk menjauh dan memilih seni klasik . Walau demikian beliau tetap memadukan unsur-unsur seni modern dalam karya seninya.[2]

Menurut beliau keramik adalah medium yang menarik sekaligus menyulitkan. “Yang menarik di keramik kira-kira begini. Semua barang kalau dibakar akan rusak. Tapi ternyata, keramik membalikkannya, semua barang yang dibakar justru semakin kuat,”. Hal ini, memang terkadang menjadi batu sandungan bagi mereka yang baru belajar keramik. Tingkat kesulitan yang tinggi untuk menguasai keramik kadang menjadikan seseorang berhenti mempelajari material ini.[2] Widayanto merupakan seorang seniman yang baik dalam urusan menejemen karya dan memiliki jiwa intrepreneurship yang mumpuni dibidangnya.[2]

Sebagai amunisi penting yang harus dimiliki seniman keramik, skill dan pengetahuan teknis merupakan komponen penting dan utama dalam segala hal. Dalam hal ini, karya – karya Widayanto jelas memiliki aspek teknis yang sangat tinggi. Kemampuan artistiknya dalam mengolah figure dari lempung dan penerapan glasir, menjadikannya sebagai seniman yang mampu menggabungkan antara ekspresi budaya Jawa dengan semangat modern yang menyentil. Beliau mengganggap tanah sebagai media yang baik dalam berekspresi dan mengaktualisasikan diri. Oleh karena ini beliau tak pernah mempermasalahkan posisi keramik dalam konstelasi seni rupa masa kini.[2]

Referensi

  1. ^ a b c Dermawan, Agus; Susanto, Mikke. MAESTRO Seni Rupa Modern Indonesia. Indonesia: Kementrian Pariwisata & Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. hlm. 126. ISBN 978-979-1008-58-7. 
  2. ^ a b c d e "Indonesian Visual Art Archive | Karya-Karya F Widayanto". archive.ivaa-online.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-04. Diakses tanggal 2018-10-20. 
Kembali kehalaman sebelumnya