Prof. Dr. Fransiskus Xaverius Mudji Sutrisno, SJ (lahir 12 Agustus 1954) adalah budayawan Indonesia sekaligus rohaniawan Katolik,[1][2][3] penyair, dan pelukis.
Riwayat Pendidikan
- Summer Course Religion and Art Ichigaya Sophia University of Tokyo, Jepang (1990).
- Universitas Gregoriana (1986).
- Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta (1977).
- Seminari Menengah Mertoyudan (1972).
Karier
- Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara
- Dosen Pascasarjana Universitas Indonesia
- Dosen Pascasarjana Institut Seni Indonesia, Surakarta
- Wakil Press dan Anggota PEN (Perhimpunan Penulis, Novelis, Esais, Penyair Indonesia)
- Lembaga Sensor Film
- Anggota Komisi Kebenaran dan Persahabatan (2005-2006).
- SC Kongres Kebudayaan (2003)
- Anggota Komite Pemilihan Umum (2001-2003)
- Pendiri, SC, dan Kurator Borobudur Writers & Cultural Festival (2012 - sekarang)
- Tim Penilai Penghargaan Kebudayaan dari Presiden RI (2005 - sekarang)
Karya
- Sunyi Yang Berbisik (2020)
- Oase (2020)
- Rekah Puisi (2019)
- Tu(l)ah Kata (2018)
- Esai-Esai Untuk Negeri (2015)
- Membaca Rupa Kebudayaan (2014)
- Krisis Peradaban (2013)
- Pedulikah kita Pada Hidup? (2012)
- Ranah-Ranah Estetika (2011)
- Rumah Filsafat & Kunci Kebudayaan (2010)
- Malam Tak Jadi Purnama (2010)
- Ranah Filsafat dan Kunci Kebudayaan (2010)
- Ranah-ranah Kebudayaan (Dalam Esai) (2009)
- Cultural Studies (2007)
- Rekah Lembah (2007)
- Driyarkara: Filsuf yang Mengubah Indonesia (2006).
- Oase Estetis, Estetika dalam Kata dan Sketza (2006)
- Teks-teks Kunci Estetika (2005)
- Sejarah Filsafat Nusantara: Alam Pikiran Indonesia (2005)
- Teori-teori Kebudayaan (2005)
- Hermeneutika Pascakolonian, Soal Identitas (2005)
- Sunya (2005)
- Ziarah Anggur (2004)
- Ide-ide Pencerahan (2004).
- Zen Buddhis: Ketimuran dan Paradoks Spiritual (2002)
- Humanisme, Krisis, Humanisasi, (2001).
- Demokrasi, Semudah Ucapankah? (2000)
- Kebenaran dan Keindahan dalam Perjuangan la Makna (2000)
- Driyarkara, Dialog Panjang bersama Penulis (2000)
- Kisi-kisi Estetika (1999)
- Sari-sari Pencerahan (1997)
- Agama Wajah Cerah dan Wajah Pecah (1996)
- Pendidikan Pemerdekaan (1995)
- Filsafat, Sastra, dan Budaya (1995)
- Ziarah Peradaban (1995)
- Langkah-langkah Peradaban (1994)
- Getar-Getar Peradaban (1994)
- Budhisme, Pengaruhnya Dalam Abad Modern (1993)
- Nuansa-nuansa Peradaban (1993)
- Para Filsuf Penentu Gerak Zaman (1993)
- Estetika; Filsafat dan Keindahan (1993)
- Manusia Dalam Pijar-Pijar Kekayaan Dimensinya (1993)
- Kata Jadi Sapa (1990)
- Zen dan Fransiskus (1983)
- Estetika: Ditemani Catatan-Catatan Budaya (Kanisius, 2022)
Pameran Lukisan
2008 Pameran Bersama Hitam-Putih dengan I Gusti Nurata dan Sam Bimbo di Bentara Budaya Bali.
2010 ‘’Garis-Garis Sketsa’’, Pameran Tunggal, Jakarta.
2014 Dari Stupa ke Stupa’’, Pameran Tunggal di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
2014 ‘’Stupa, Stupa, Stupa‘’, Indonesia Contemporary Art Network (iCAN) Yogyakarta.
2016 ‘’Paskah Gabah: via Crucis’’, Cemara 6 Galeri-Museum, Jakarta.
2016 Pameran Sketsa Arupadhatu di Manohara, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
2017 “Kumandang ing Sepi’’, Pameran Tunggal di Cemara 6 Galeri-Museum, Jakarta
2017 “Kumandang ing Sepi’’Galeri Cipta 3 Taman Ismail Marzuki Jakarta pada 30 Oktober–2 November 2017.
2018 “Kumandang ing Sepi’’, Pameran Tunggal. Bentara-Budaya Balai Soedjatmoko, Solo, 27 Juli–3 Agustus 2018.
2018 ‘’Pameran Bersama Sketsa: [Re]Kreasi Garis di Galeri Nasional, Jakarta. 4–16 September 2018 di Gedung B dan C Galeri Nasional Indonesia.
2020 “Pameran Tunggal Sketsa,”Ziarah Gambar”. Galeri St.Mathias Rasul. Jakarta, 7—15 Maret 2020.
2020 Pameran Bersama Pameran Seni Rupa dari Kelompok InterCov-19 bertema “Creative Freedom to The Heal the Nation (Artists Respond To Pandemic” .di Perpustakaan
Nasional RI, 15 - 20 Oktober 2020.
2020 Pameran Bersama. “Sapa Kristiani. Grha GKI, Jakarta, 28 Maret 2021.
Catatan Kaki