Evan Almighty adalah film komedi Amerika Serikat berunsur keagamaan yang dirilis tahun 2007. Merupakan sambungan, tetapi berdiri sendiri, dari film Bruce Almighty (film) (2003). Disutradarai oleh Tom Shadyac, berdasarkan karakter yang diciptkan oleh Steve Koren dan Mark O'Keefe dari film aslinya, dengan peran utama Steve Carell. Morgan Freeman berperan kembali sebagai "God" ('Allah') seperti film pertama. Produksi film dimulai pada bulan Januari 2006. Sejumlah efek visual ditambahkan untuk berbagai hewan dan adegan banjir di puncak film. Plotnya berdasarkan penuturan modern untuk Bahtera Nuh.
Saat penayangan perdananya pada tanggal 10 Juni 2007, merupakan film komedi termahal dengan biaya $175 juta.[1][2] Pada bulan Oktober 2007, film ini dirilis dalam bentuk DVD dan HD DVD.
Cerita
Evan Baxter (Steve Carell) adalah penyiar televisi lokal yang baru saja terpilih menjadi anggota Congress Amerika Serikat, sehingga pindah meninggalkan kota asalnya Buffalo, New York ke kota (khayalan) Prestige Crest, Virginia, dekat Washington, D.C. untuk memulai tugasnya. Selama kampanye ia berjanji untuk "mengubah dunia" yang sempat diejek sejumlah orang. Pada hari pertama ia bertugas, Evan diberi kantor yang luas dan diundang untuk menjadi co-sponsor rancangan undang-undang bersama Congressman senior Chuck Long (John Goodman), sesuatu yang jarang terjadi untuk anggota congress baru. Keluarganya bahagia, tetapi perubahan suasana hidup akibat kepindahan ke ibu kota membuat istri Evan, Joan (Lauren Graham), berdoa agar Evan lebih mau meluangkan waktu bersama keluarga. Tampaknya semua berjalan baik, ketika hal-hal aneh mulai terjadi dalam rumah tangganya:
Jam alarm Evan selalu berbunyi pada pukul 6:14 pagi, meskipun diatur untuk waktu yang berbeda di malam sebelumnya.
Sejumlah besar alat-alat pertukangan kayu kuno dikirim ke rumahnya setiap hari tanpa penjelasan.
Binatang-binatang mengikuti Evan tanpa alasan jelas (burung-burung masuk ke ruang kerjanya melalui jendela).
Janggut Evan tumbuh cepat dan menjadi panjang lagi setiap kali baru dicukur.
Delapan tanah kosong di Prestige Crest dibeli atas nama Evan.
Perusahaan misterius bernama GO-4-WOOD (dibaca seperti: go-pher-wood; "kayu gofir") mengirimkan kayu-kayu bangunan yang tidak dipesannya.
Angka "614" mengikuti Evan kemanapun ia pergi.
Evan kemudian sadar bahwa 614 mengacu pada ayat di Kitab Kejadian (Kejadian 6:14), di mana Allah memerintahkan Nuh untuk membangun bahtera sebagai persiapan datangnya air bah. Allah (Morgan Freeman) muncul dan dengan lembut mendorong Evan untuk membuat bahtera yang sama. Meskipun Evan menolak, Allah terus mengikutinya dalam berbagai bentuk dan meyakinkan Evan untuk memulai pembuatan. Istrinya mengira Evan sedang mengalami krisis paruh baya. Tanpa bantuan istrinya, Evan melibatkan ketiga putranya, Dylan, Jordan, dan Ryan (Johnny Simmons, Graham Phillips, dan Jimmy Bennett) untuk membangun bahtera di tanah kosong dekat rumah mereka. Allah muncul lagi dan mengatakan bahwa air bah akan datang pada tengah hari tanggal 22 September.
Binatang-binatang terus mengikuti Evan dan semakin mengganggu. Mulanya, Long tidak terkesan, dan membiarkan hal ini, tetapi memperingatkan Evan untuk tidak membuat kejutan dengan binatang lagi. Sayangnya, Evan tidak dapat membuat hewan-hewan itu berhenti mengikutinya, sehingga Evan terpaksa mengaku di hadapan Long, anggota Kongres yang lain, dan kamera televisi yang menyiarkan rapat besar tersebut, bahwa binatang-binatang, kelakuan, janggut serta pakaian aneh itu disebabkan Allah mendorong Evan untuk membuat bahtera. Karena dianggap menghina Kongres dan rancangan undang-undang kontroversial tentang tanah publik (Public Land Act bill) yang dipaksakan oleh Long untuk disetujui Kongres, Evan diberhentikan sementara dari Kongres dan namanya dihapus dari Public Land Act bill. Joan marah dan kecewa atas kelakuan Evan dan membawa anak-anak meninggalkannya karena ia percaya Evan sudah gila. Evan terus membangun bahtera itu sendirian, mendapatkan sorotan media internasional dan ejekan masyarakat umum. Di tengah jalan, Allah muncul kepada Joan dengan menyamar sebagai pelayan restoran bernama "Al Mighty". Allah mengatakan kepada Joan bahwa Ia tidak langsung memberikan permintaan orang, tetapi memberi kesempatan bagi orang untuk dapat memperoleh hal itu, termasuk untuk mendapatkan kebersamaan dalam keluarga. Dengan pencerahan itu, Joan membawa anak-anak kembali untuk bersama-sama sekeluarga menyelesaikan bahtera itu. Sementara itu, Evan diberitahu ketiga asistennya di Kongres, Rita, Marty, dan Eugene (Wanda Sykes, John Michael Higgins, dan Jonah Hill) bahwa Long bermaksud menjual tanah milik negara kepada swasta termasuk izin membuat bendungan Long (menurut namanya) dekat Prestige Crest serta tidak mematuhi aturan pembangunan yang sepatutnya.
Pada tanggal 22 September, Evan memasukkan ratusan hewan ke dalam bahtera yang baru jadi, di hadapan banyak penonton dan kamera televisi. Ia mengundang mereka masuk, tetapi malah ditertawakan. Namun, polisi datang ke Prestige Crest dengan tim perusak bangunan hendak menghancurkan bahtera itu dengan alasan melanggar aturan pembangunan di kota itu. Menjelang tengah hari, turun hujan deras tetapi hanya beberapa saat, sehingga orang-orang menertawakan. Joan mengajak Evan untuk meninggalkan bahtera sebelum dihancurkan, menjelaskan bahwa Evan telah berhasil dalam misinya untuk membangun. Tepat pada saat itu, bendungan Long tiba-tiba jebol dan airnya meluap melanda Prestige Crest. Melihat air bah yang datang, semua penonton, reporter termasuk polisi segera memasuki bahtera yang terapung di atas rumah-rumah yang terbenam air. Bahtera itu terus terapung mengikuti aliran sungai dan melalui jalan-jalan bersejarah di Washington, D.C. sebelum berhenti tepat di depan gedung Capitol, di mana para anggota Kongres sedang rapat. Long tertegun karena air bah benar-benar terjadi. Evan memberi tahu bahwa banjir itu diakibatkan oleh jebolnya dam yang diizinkan Long untuk dibangun tanpa mengikuti aturan keamanan. Para anggota Kongres memandang Long dengan marah dan kemudian memaksanya turun jabatan. Evan dan keluarganya menikmati kebersamaan dengan hiking di alam terbuka bersama anjing liar yang sekarang menjadi peliharaan keluarga. Allah menampakkan diri lagi dan mengatakan kepada Evan, bahwa cara mengubah dunia adalah dengan setiap saat melakukan satu "Act of Random Kindness" (ARK; Tindakan Kebajikan yang bersifat random; kata bahasa Inggris "ark" berarti "bahtera"). Film berakhir dengan Allah mengajak Evan melakukan tarian khas Evan bersama-sama, sebelum menghilang, meninggalkan Evan untuk berkumpul kembali bersama Joan dan anak-anak mereka.
Pemeran
Steve Carell sebagai Evan Baxter, reporter TV yang menjadi anggota kongres
Universal Pictures menekankan bahwa para binatang dipelihara dalam kondisi baik.[3]American Humane Association mengawasi penggunaan 177 spesies binatang dalam film ini.[4] Dalam adegan yang melibatkan binatang pemangsa dan buruannya bersama-sama, para binatang ditambahkan secara digital untuk menjamin keselamatan masing-masing.[5] American Humane Association mengizinkan film itu menerakan tulisan "No animals were harmed in the making of this movie" (Tidak ada binatang yang disakiti selama pembuatan film ini) di daftar akhir film.[6]
Organisasi hak-hak binatang PETA menuduh produser film menggunakan binatang yang sebelumnya diperlakukan kejam. Dua chimpanzee di film itu, Cody dan Sable, diserahkan oleh pemilik mereka sebagai penyelesaian urusan pengadilan yang mengandung dakwaan pemukulan serta perlakuan keji.[7] Sutradara Tom Shadyac mengatakan bahwa kritikan PETA "tidak keliru. Ada kadar kemunafikan tertentu bilamana Anda bekerja dengan binatang, meskipun hanya untuk tontonan, yang kami harap kami tayangkan, dalam menghormati semua ciptaan Allah..."[8] PETA juga mengkritik Birds & Animals Unlimited, penyuplai utama binatang untuk film ini, yang diduga terus melanggar undang-undang penyayang binatang di Amerika Serikat (U.S. Animal Welfare Act of 1966), termasuk tidak menuruti persyaratan perawatan dan perlindungan dari panas maupun matahari, yang dikatakan telah dicatat jelas oleh PETA.[9]
Musik soundtrack
Evan Almighty: Music from and Inspired by the Motion Picture
Pada tahun 2008, soundtrack musik film ini mendapat nominasi untuk Dove Award bagi Special Event Album of the Year pada "39th GMA Dove Awards". Lagu "Be the Miracle" oleh Room for Two juga mendapat nominasi untuk Contemporary Recorded Song of the Year sedangkan "Ready for a Miracle" oleh LeAnn Rimes memenangkan Dove Award untuk Traditional Gospel Recorded Song of the Year.[11]