Endurance (kapal 1912)Endurance adalah kapal layar yang membawa Ernerst Shackleton dan 28 awaknya berlayar ke Antarktika dalam Ekspedisi Imperial Trans Antarktika sekitar tahun 1914–1917. Polaris merupakan nama aslinya, dibangun di Norwegia untuk Adrien de Gelarche dan Lars Christensen tahun 1912. Namun, Geralche bangkrut dan kapal dijual pada Ernest seharga 14000 pound sterling pada Januari 1914. Sebelum berganti nama menjadi Endurance, kapal pesiar wisata bernama Polaris diperuntukkan bagi turis-turis kaya yang akan melakukan perburuan beruang kutub. Kapal dengan 10 kabin penumpang ini, juga memiliki ruang makan yang luas, dapur, ruang merokok, dan kamar gelap untuk fotografer amatir, tetapi tidak memiliki ruang kargo. Desain dan KonstruksiKapal dibuat di galangan kapal Framnaes Mek, Sandefjord, Norwegia dan dirancang oleh Ole Aanderud Larsen. Konstruksi diawasi oleh Christian Jacobsen. Dibangun dengan tiga buah tiang. Tiang bagian depan berbentuk persegi dengan tiang utama dan layar baksi yang dipasang di bagian depan dan belakang, Kapal bertiang tiga ini dirancang bisa menahan benturan gunung es dan menembus bongkahan es. Diluncurkan pada 17 Desember 1912, kapal memiliki panjang 144 kaki (44 meter), lebar 25 kaki (7,5 meter) [1]dengan lambung kapal terbuat dari kayu ek (cemara Norwegia) setebal 76 cm [2] dan kayu pinus yang dilapisi kayu greenheart (pohon cemara Amerika) yang sangat kuat dan tahan lama.[3] Berat kapal 350 ton dilengkapi dengan mesin uap 350 hp dan 1 skrup. Kapal memiliki mesin uap berbahan bakar batu baru dengan kekuatan 350 tenaga kuda, yang mampu menghasilkan kecepatan lebih dari 10 knot (11 mph).[4] Perjalanan dan Tenggelamnya EnduranceEkspedisi Imperial Trans Antarktika adalah perjalanan laut untuk mencapai Benua Antarktika atau Benua Putih dari Laut Weddell, melalui Kutub Selatan ke Pulau Ross di Laut Ross. Perjalanan dimulai pada 5 Desember 1914, Endurance meninggalkan stasiun perburuan paus, Grytvken, Georgia Selatan. Selain awak kapal, penumpang lainnya adalah 69 ekor anjing dan kucing. Setelah dua hari meninggalkan Georgia Selatan, perjalanan masuk ke Benua Antarktika dan Endurance mulai memasuki bongkahan-bongkahan es[5]. Pada 18 Januari 1915, angin kencang dari utara mendorong bongkahan-bongkahan es hingga menempel satu sama lain sehingga semua jalan tertutup bagi Endurance. Berbagai upaya telah dilakukan untuk membebaskan Endurance dari jebakan es, bahkan anggota ekspedisi tinggal di dalam kapal hingga berbulan-bulan. 27 Oktober 1915, akhirnya Ernest Shackleton memerintahkan seluruh awak meninggalkan kapal. Saat itu, Endurance sudah berada di posisi yang berat, es sudah merobek tiang kemudi dan menghancurkan buritan. Para awak kapal berkemah di tempat yang lebih stabil. Lokasinya beberapa mil dari Endurance berada. 21 November 1915, pukul 16.50, mereka melihat bangkai kapal Endurance bergerak dan tergelincir dan masuk ke Laut Weddell. 20 Desember 1915, Shackleton memutuskan untuk meninggalkan perkemahan untuk menuju pulau terdekat, Pulau Paulet. Awak kapal dan anjing-anjing menyeret kereta luncur dan tiga sekoci melintasi lautan es. 15 April 1916, untuk pertama kalinya awak kapal Endurance tiba di Pulau Gajah. Berikutnya Shackleton, dan 5 awak kapal (Frank Worsley, Tom Crean, Harry 'Chippy' McNish, John Vincent, dan Timothy McCarthy) berlayar dengan salah satu sekoci, The James Caird menuju Georgia Selatan yang jaraknya 1300 kilometer untuk meminta bantuan.[6] Mereka yang tinggal di Pulau Gajah, menggunakan dua sekoci lainnya untuk berteduh. Empat upaya penyelamatan berusaha dilakukan dan gagal. Kali kelima, dengan meminjam Yelcho, sebuah kapal angkatan laut seberat 150 ton milik pemerintah Chili, Shackleton kembali ke Pulau Gajah. Butuh waktu 88 hari untuk menyelamatkan awak kapal yang masih berada di Pulau Gajah, yaitu pada 30 Agustus 1916 dan tidak ada satu pun awak kapal Endurance yang meninggal.[7] Ernerst Shackleton meninggal pada 5 Januari 1922, di dalam kapal, di Georgia Selatan karena serangan jantung. Meninggal dalam usia 47 tahun.[8] DitemukanSetelah satu abad, Endurance yang tersapu es Antarktika ditemukan. Kondisinya masih dalam keadaan baik meskipun berada di kedalaman 10.000 kaki atau 3.048 meter di dasar Laut Weddell.[9] Tim ekspedisi pencari Endurance adalah The Falklands Maritime Heritage Trust yang mengumumkan penemuannya pada Rabu, 9 Maret 2022. Tim ekspedisi yang terdiri dari 100 peneliti dan awak kapal menyisir dasar laut selama dua minggu hingga akhirnya Endurance ditemukan. Penemuan besar ini sekaligus menyelesaikan pencarian kapal karam yang paling menantang di dunia.[10] Referensi
|