Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Emil Jellinek

Emil Jellinek

Emil Jellinek, diubah pada tahun 1903 menjadi Emil Jellinek-Mercedes (6 April 1853 – 21 Januari 1918) dulunya adalah seorang pengusaha otomotif asal Eropa, melalui Daimler Motoren Gesellschaft ('DMG'). Pada tahun 1900, ia bertanggung jawab atas diluncurkannya mobil modern pertama, Mercedes 35hp.[butuh rujukan] Emil menciptakan merek dagang Mercedes pada tahun 1902, sesuai nama anaknya.[1][2] Merek dagang ini kemudian berubah menjadi Mercedes-Benz, dan kini menjadi salah satu merek mobil terbesar di dunia. Emil awalnya tinggal di Wina, Austria, dan kemudian pindah ke Nice, di mana ia juga menjadi Konsul Jenderal Austria-Hungaria.

Awal mula

Emil lahir di Leipzig, Jerman, sebagai anak dari Dr Adolf Jellinek (terkadang juga dipanggil Aaron Jellinek). Ayahnya merupakan seorang rabbi dan pemikir yang terkenal di Leipzig dan Wina. Ibu Jellinek, Rosalie Bettelheim (lahir tahun 1832 di Budapest, meninggal tahun 1892 di Baden bei Wien) dulunya adalah seorang rebbitzen. Emil memiliki dua saudara, yang juga terkenal, yakni Max Hermann Jellinek (linguis), dan Georg Jellinek (dosen hukum internasional). Emil juga memiliki dua saudari, yakni Charlotte dan Pauline.

Keluarga ini kemudian pindah ke Wina, sesaat setelah Emil lahir. Emil mengalami kesulitan memahami pelajaran di sekolah, sehingga akhirnya dikeluarkan dari sejumlah sekolah, termasuk Sonderhausen. Orang tuanya pun kecewa dengan Emil, sementara ia mulai tertarik dengan lelucon terapan. Pada tahun 1870, saat masih berusia 17 tahun, orang tua Emil menemukan lowongan pekerjaan pencatat untuknya di sebuah perusahaan perkeretaapian Moravia, yakni Rot-Koestelec North-Western. Emil hanya bekerja selama dua tahun di perusahaan ini sebelum kemudian dipecat, karena ketahuan mengadakan balapan kereta api di malam hari.

Diplomat dan pebisnis (1872 - 1893)

Pada tahun 1872, saat berusia 19 tahun, Emil pindah ke Prancis. Di sana, melalui kenalan ayahnya, Schmidl, Konsul Austria-Hungaria di Maroko, Emil dapat dipekerjakan di pos diplomatik di Tangier dan Tetouan. Di Tetouan, Emil bertemu dengan Rachel Goggmann Cenrobert, seorang gadis keturunan Prancis-Sephardi yang lahir di Afrika.

Pada tahun 1874, Emil dipanggil untuk wajib militer di Wina, namun dinyatakan tidak layak. Ia kemudian melanjutkan karier diplomatiknya sebagai wakil konsul Austria di Oran, Algeria dan juga mulai memperdagangkan tembakau yang ditanam di Algeria ke Eropa melalui kemitraan dengan ayah Rachel.

Emil juga bekerja sebagai inspektur untuk perusahaan asuransi asal Prancis, Aigle dan bepergian sebentar ke Wina pada tahun 1881 untuk membuka kantor cabang di sana. Sekembalinya ke Oran, ia akhirnya menikahi Rachel. Pasangan ini kemudian memiliki dua anak, yakni Adolph dan Fernand.

Mercédès Jellinek

Pada tahun 1884, Emil menjadi pegawai tetap asuransi dan pindah bersama keluarganya ke Baden bei Wien, Austria, di mana mereka tinggal di sebuah rumah pedagang anggur bernama Hanni. Anak ketiganya, Mercédès Jellinek, kemudian lahir di Baden pada tanggal 16 September 1889. Nama Mercédès berarti "pertolongan", "baik hati", atau "kasih sayang" dalam Bahasa Spanyol.[3] Pada tahun 1893, Rachel meninggal dunia dan dimakamkan di Nice. Walaupun begitu, Emil kemudian percaya bahwa nama Mercedes dapat membawa keberuntungan, sehingga menamai semua propertinya Mercedes. Salah satu anaknya bahkan menulis: Ia sangat percaya dengan hal mistis seperti penduduk Roma kuno.

Bisnis asuransi dan perdagangan saham Emil kemudian sangat berkembang, dan keluarganya mulai sering menghabiskan musim dingin di Nice. Emil dan keluarganya kemudian pindah ke Nice dan mulai bersosialisasi dengan tokoh bisnis internasional dan aristokrat lokal.

Ditolong oleh karier diplomatiknya, ia kemudian diangkat menjadi Konsul Jenderal Austria di Nice dan mulai menjual mobil, terutama mobil buatan Prancis, ke aristokrat Eropa yang sedang menghabiskan musim dingin di Nice. Mitranya di bisnis ini antara lain Leon Desjoyeaux, asal Nice, dan C. L. “Charley” Lehmann, asal Paris. Ia kemudian membeli sebuah villa besar yang ia beri nama Villa Mercedes sebagai tempat untuk menjalankan bisnisnya. Hingga tahun 1897, ia berhasil menjual sekitar 140 mobil per tahun dan mulai menyebut mobil yang ia jual dengan nama Mercedes. Bisnis penjualan mobil pun menjadi lebih menguntungkan daripada bisnis asuransinya.

Jellinek kemudian menjadi terobsesi dengan mobil, sehingga selalu mencari informasi mengenai mobil dan kemudian membeli masing-masing sebuah sepeda roda tiga buatan De Dion-Bouton dan Léon-Bollée Voiturette, serta sebuah kereta kuda bermesin buatan Benz. Jellinek sangat kagum dengan mobil rancangan Wilhelm Maybach. Ia kemudian berjanji akan membeli 36 mobil dengan harga 550.000 goldmark jika Maybach dapat merancang sebuah mobil balap sesuai keinginannya. Purwarupa mobil balap ini akhirnya selesai pada bulan Desember 1900, dan pada tahun 1901 berhasil memenangkan sejumlah ajang balap. Mobil inipun diberi nama Daimler-Mercedes.

Pada tahun 1899, ia menikahi Madelaine Henriette Engler (Anaise Jellinek), dan memiliki empat anak, yakni Alain Didier, Guy, Rene, dan Andree (Maya).

DMG (Daimler Motoren Gesellschaft), Daimler, dan Maybach (1896 - 1900)

Emil Jellinek mengemudikan
Phoenix Double-Phaeton miliknya

Setelah melihat sebuah iklan mobil DMG di majalah mingguan Fliegende Blätter, Jellinek kemudian pergi ke Cannstatt (dekat Stuttgart) pada tahun 1896 untuk mengetahui lebih lanjut mengenai DMG, pabriknya, dan perancang mobilnya, yakni Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach. Ia kemudian memesan satu unit mobil Daimler yang akhirnya selesai pada bulan Oktober 1896.

Mobil Phoenix Double-Phaeton dengan mesin 8 hp ini, dapat mencapai kecepatan 24 km/jam. Maybach merancang sendiri mesin DMG-Phoenix, yang merupakan mesin mobil dengan empat silinder pertama. Maybach merancang mesin ini pada tahun 1894 saat tinggal di bekas Hermann Hotel di Stuttgart.

DMG terlihat meyakinkan, sehingga Jellinek memutuskan untuk mulai menjual mobil buatan DMG. Pada tahun 1898, ia meminta DMG untuk membuat enam unit mobil untuknya dan meminta DMG mengijinkannya menjadi agen dan distributor utama. Pada tahun 1899, ia berhasil menjual 10 unit mobil DMG dan pada tahun 1900 berhasil menjual 29 unit.

Jellinek pun terus memberi saran pada perancang mobil DMG, walaupun terkadang dengan kata-kata yang kurang sopan, seperti "Gerobak pupuk Anda baru saja mogok sesuai jadwal ", "Mobil Anda adalah kepompong dan saya ingin kupu-kupu", maupun "Insinyur Anda harus dikurung di rumah sakit jiwa". Hal inipun membuat Daimler kesal, namun Maybach tetap memperhatikan saran dari Jellinek.

Tiap tahun di bulan Maret, Côte d'Azur merayakan pekan kecepatan yang menarik sejumlah kalangan kelas atas.

Ajang yang digelar antara lain:

  • Nice-Castellane 90 km (balapan jarak jauh)
  • Magagnosc (balapan touring)
  • Promenade des Anglais (balapan sprint)
  • Nice-La Turbie (balapan naik bukit)
  • Monte Carlo (Concours d'elegance)

Pada tahun 1899, Jellinek mendaftarkan mobilnya pada semua ajang tersebut. Ia kemudian menamai timnya Mercedes dan menuliskannya di sasis mobil. Ia kemudian kerap dipanggil Monsieur Mercedes.

Dengan menggunakan mesin DMG-Phoenix, Jellinek pun dapat memenangkan semua ajang tersebut, dan mencapai kecepatan tertinggi 35 km/h (22 mph), namun ia masih belum puas dengan mobilnya.

Mercedes 35hp (1900)

Mercedes 35 hp (1900)
Lebih lebar dan panjang
Sasis baja tekan.
Pusat gravitasi rendah.
75 km/jam. 35 hp (950 rpm). 300 - 1000 rpm (dikendalikan pengemudi).
Mesin ringan berperforma tinggi: 4 silinder. Rasio: 116x140 mm. Ukuran mesin: 5918 cc. Kepala silinder menjadi bagian dari cetakan. Karburator untuk tiap pasang silinder. Katup masukan terkendali. Dua poros bubungan.
Magnet penyalaan bertegangan rendah.
Selubung poros engkol berbahan aluminium (pionir), dibagi secara horizontal.
Radiator berbentuk sarang lebah.
Kemudi roda.

Pada tahun 1899, DMG mempekerjakan sejumlah insinyur, termasuk Wilhelm Bauer, Wilhelm Werner, dan Hermann Braun untuk menginvestigasi kemungkinan menggunakan mesin Phoenix pada ajang balap, karena ajang balap merupakan cara paling mudah untuk mendapatkan publisitas pada saat itu.

Pada tanggal 30 Maret 1900, Wilhelm Bauer memutuskan untuk mengikuti Nice-La Turbie, namun kemudian menabrak bebatuan saat berusaha menghindari penonton, sehingga akhirnya DMG tidak lagi tertarik dengan ajang balap.

Walaupun begitu, Jellinek lalu menjalin perjanjian dengan DMG pada tanggal 2 April 1900. Ia menjanjikan uang sebesar 550.000 Goldmark jika Wilhelm Maybach dapat merancang mobil revolusioner untuknya, dengan merek Mercedes, dan 36 unit mobil tersebut harus selesai sebelum tanggal 15 Oktober. Perjanjian ini juga meliputi 36 unit mobil DMG 8 hp standar. Jellinek kemudian juga menjadi anggota Dewan Manajemen DMG dan memperoleh ijin untuk menjadi agen tunggal Mercedes di Prancis, Austria, Hungaria, Belgia, dan Amerika Serikat. Jellinek sebelumnya mengalami masalah hukum karena menggunakan merek Daimler di Prancis, sebab lisensi penggunaan nama Daimler di Prancis dipegang oleh Panhard Levassor.

Jellinek menetapkan spesifikasi ketat untuk Mercedes dan memperkenalkan sejumlah parameter baru untuk mengatasi masalah yang ditemukan pada banyak "kereta tanpa kuda" pada saat itu yang tidak dapat dipacu hingga kecepatan tinggi dan berisiko terguling. Parameter tersebut antara lain:

  • Mobil harus dibuat lebih panjang dan lebar untuk meningkatkan stabilitas
  • Mesin lebih baik diletakkan di sasis.
  • Pusat gravitasi yang lebih rendah
  • Penyalaan elektrik dengan menggunakan sistem Bosch.

Model ini kemudian secara resmi disebut Daimler-Mercedes.

Selama beberapa bulan, Jellinek pun mengawasi pengembangan mobil ini, awalnya melalui kiriman telegram tiap hari, dan kemudian dengan berkunjung langsung ke Stuttgart. Ia menerima mobil pertamanya pada tanggal 22 Desember 1900, di Stasiun Nice. Mobil inipun telah dibeli oleh Baron Henri de Rothschild yang juga mengikuti ajang balap di Nice.

Pada tahun 1901, mobil in berhasil mengejutkan dunia otomotif. Jellinek dengan mudah mengalahkan lawan di semua kelas kapasitas dan kembali memenangkan balapan di Nice, serta mencapai kecepatan maksimum 60 km/h (37 mph). Direktur French Automobile Club, Paul Meyan pun menyatakan : "Kita telah memasuki era Mercedes", dan diliput oleh sejumlah koran di seluruh dunia.

Rekor kecepatan yang dicetak oleh Mercedes pun membuat penjualan DMG meningkat tajam, menjadikan pabrik Stuttgart beroperasi penuh dan membuat DMG makin nyaman sebagai produsen mobil. Jumlah pegawai pun meningkat dari 340 orang pada tahun 1900 menjadi 2.200 orang pada tahun 1904. Pada tanggal 23 Juni 1902,[4] DMG memutuskan untuk menggunakan nama Mercedes sebagai merek dagang untuk semua produk mobilnya, dan resmi mendaftarkannya pada tanggal 26 September.

Kehidupan pasca kesuksesan Mercedes (1900 - 1914)

Selain memotong jambangnya, pada bulan Juni 1903, Emil Jellinek juga mengubah nama belakangnya menjadi Jellinek-Mercedes, dan menyatakan: "Ini mungkin baru pertama kalinya seorang ayah mengambil nama anaknya".[5] Sejak saat itu, iapun menyingkat namanya menjadi E.J. Mercédès.

Jellinek dan mitranya mendistribusikan model DMG-Mercedes ke seluruh dunia, dan berhasil menjual 600 unit mobil pada tahun 1909. Ia pun memasok mobil ke semua anggota Klub Mobil Nice dan juga mendukung sejumlah tim balap di seantero Eropa. Kehidupannya pun tidak pernah jauh dari bisnis ini, dengan menghabiskan banyak waktu di luar rumah dan mengirim banyak telegram.

Pada dekade 1900-an, minatnya terhadap Mercedes mulai menurun. Ia lelah dengan sejumlah permintaan khusus yang dibuat oleh aristorat berkemauan tinggi. Ia juga kecewa dengan departemen teknik DMG yang bahkan ia sebut sebagai "keledai" dan akhirnya membangun fasilitas perbaikannya sendiri di belakang Villa Mercedes di Nice. Wilhelm Maybach, perancang favoritnya juga keluar dari DMG pada tahun 1907. Ia juga marah dengan chairman DMG yang pada tahun 1908 membatalkan kontrak awal Jellinek.

Walaupun begitu, karier diplomatiknya terus berlanjut dan ia ditunjuk sebagai Konsul Jenderal Austria-Hungaria di Nice (1907), Meksiko, dan Monako. Pada tahun 1909 saat berada di Monte Carlo, Jellinek akhirnya menghentikan semua bisnisnya untuk fokus pada aktivitas konsulernya, namun tetap membeli sejumlah kasino di sana.

Perang Dunia I (1914 - 1918)

Tepat sebelum perang pecah pada tahun 1914, pemerintah Austria menuntut pajak atas properti Jellinek di Prancis. Keluarganya kemudian pindah ke Semmering, Austria. Saat sedang dirawat di sebuah sanatorium di Bad Kissingen oleh Dr. Von Dapper, ia menyerahkan rumah di Baden ke keluarganya, dan menulis: "(Villa Baden) sangat menggangguku, aku tidak dapat tidur, sehingga berdampak sangat buruk terhadap kesehatanku!"

Saat Austro-Hungaria memasuki perang pada tanggal 28 Juli 1914, Jellinek dan keluarganya tidak berbicara bahasa Prancis di luar propertinya. Kemudian, keluarga ini pindah ke Meran (Prancis), namun di sana, ia dituduh melakukan spionase untuk Jerman, karena dengan sengaja menyembunyikan penyabotase di kapal pesiar Mediteranianya. Pada saat yang sama, Austria juga menuduh istrinya, Anaise.

Pada tahun 1917, keluarga ini kabur ke Jenewa, Swiss, di mana Emil Jellinek kembali ditahan untuk sementara. Ia kemudian meninggal pada tanggal 21 Januari 1918, di usia 64 tahun. Semua propertinya di Prancis kemudian dibakar. Pada tahun 1982, jenazahnya dipindah ke dekat makam Rachel di TPU Katolik Nice.

Satu dekade setelah kematiannya, pada tahun 1926, di tengah krisis pasca perang di Jerman, DMG bergabung dengan Benz untuk membentuk Daimler-Benz, dengan produk mobilnya memakai merek Mercedes-Benz. Daimler-Benz kemudian membeli Chrysler pada tahun 1998 untuk membentuk DaimlerChrysler hingga bulan Agustus 2007, saat Chrysler dijual ke Cerberus Capital Management, sehingga perusahaan tersebut kembali mengubah namanya menjadi Daimler AG.

Properti Jellinek

Saat Mercedes mencapai puncak kejayaannya pada tahun 1900, Jellinek membeli sejumlah properti, antara lain:

  • Ruang pameran Mercedes di Champs-Élysées, Paris.
  • Hotel: Royal dan Scribe di Nice, serta Astoria di Paris.

Properti paling penting miliknya adalah:

  • Villa Mercedes di Nice. No. 57, Promenade des Anglais.
  • Villa Mercedes II di Nice. No. 54, Promenade des Anglais. Dibeli pada tahun 1902.
  • Villa Jellinek-Mercedes, Wienerstrasse 39-45, di Baden. Ia membelinya sebagai sebuah tanah kosong pada tahun 1891, Jellinek kemudian membangun sebuah villa besar, dan terus membangunnya mulai tahun 1909 hingga akhirnya memiliki 50 kamar tidur, 8 kamar mandi, dan 23 toilet. Selama pertempuran Berlin pada tahun 1945, villa ini hancur dan hanya menyisakan garasi serta dua kamar tidur. Kemudian, tanah ini dibagi dan dijual. Kini tanah ini ditempati oleh sebuah SPBU dan bangunan kecil yang dibangun pada tahun 1900.
  • Château Robert. Sebuah rumah yang terletak di antara Toulon dan Nice. Rumah ini merupakan rumah pribadi Jellinek, walaupun ia lebih sering menghabiskan waktunya di Villa Mercedes.
Jellinek sebelum tahun 1903

Lihat juga

Referensi

  1. ^ "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-18. Diakses tanggal 2015-05-06. 
  2. ^ Krebs, Michelle (2001-10-19). "Her Name Still Rings A Bell". The New York Times. Diakses tanggal 2008-05-04. 
  3. ^ "Merced in English - Spanish to English Translation". SpanishDict. 
  4. ^ Schuon, Marshall (1991-03-10). "About Cars; The Answer Was Not Rolls-Royce". The New York Times. Diakses tanggal 2008-05-04. 
  5. ^ "Emil Jellinek & his daughter Mercedes". Mercedes-Benz international website. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 30 September 2015. 

Bibliografi

  • "My Father Mr. Mercedes". Jellinek-Mercedes, Guy (translated by Ruth Hassell). G.T. Foulis & Co. Ltd, 1966, 319 pp.

Pranala luar

Media tentang Emil Jellinek di Wikimedia Commons

Kembali kehalaman sebelumnya