Elizabeth MayElizabeth May (nama lahir Elizabeth Evans May lahir 9 Juni 1954) adalah seorang politikus asal Kanada yang menjadi ketua umum Partai Hijau Kanada (Green Party of Canada) sejak 19 November 2022. Sebelumnya, Elizabeth juga pernah menjadi ketua umum Partai Hijau Kanada dari 2006 hingga 2019.[1] Kehidupan awalElizabeth May lahir di Hartford, Connecticut pada tanggal 9 Juni 1954. Saat dia berumur 18 tahun, dia dan keluarganya pindah ke Nova Scotia, Kanada dan kemudian 5 tahun kemudian dia menjadi warga negara Kanada. Di awal 1970an, Elizabeth May menjadi mahasiswa di kolese Smith dan William. Kemudian Elizabeth bersekolah di Fakultas Hukum Universitas Dalhousie dan menjadi sarjana hukum pada tahun 1983. Karier politikPada 1980, Elizabeth May mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Rakyat Kanada mewakili Nova Scotia sebagai kandidat partai muda yang bernama Partai Kecil (Small Party), yang merupakan bibit awal dari Partai Hijau Kanada. Namun, dia gagal terpilih. Sebelumnya, sepanjang tahun 1970an, Elizabeth sudah aktif dalam kampanye-kampanye dan isu-isu lingkungan yang menjadi dasar pada pendirian politiknya yang bersandar pada politik hijau. Pada tahun 2006, Elizabeth terpilih sebagai ketua umum Partai Hijau Kanada. Pada tahun yang sama, Elizabeth mencalonkan diri lagi sebagai kandidat Partai Hijau Kanada untuk Dewan Rakyat Kanada mewakili Ontario, tetapi lagi-lagi gagal terpilih menjadi anggota dewan. Pada tahun 2010, Elizabeth mengumumkan bahwa dia akan mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Rakyat Kanada dari Kolumbia Britania. Dan pada 2011, dia memenangkan kursi di Dewan Rakyat. Pada 2013, Elizabeth mengadakan sebuah tur dengan nama "Save Democracy" yang menekankan diskusi tentang "defisit demokrasi" yang menurutnya disebabkan oleh sistem pemilu pemenang undi terbanyak yang digunakan di Kanada. Pada 2022, Elizabeth terpilih lagi sebagai ketua umum Partai Hijau untuk periode kedua. KontroversiElizabeth May sempat membuat pernyataan tentang Jian Gomeshi, seorang pernyiar asal Kanada, yang diduga melakukan pelecehan seksual kepada tiga orang wanita. Pernyataannya dianggap cenderung memihak Jian dan menciptakan kontroversi pada Elizabeth. Namun, setelahnya dia menyatakan penyesalan atas pernyataanya tersebut menyatakan bahwa dia tidak sepenuhnya mengetahui keadaan kasus Jian saat dia membuat pernyataannya yang kontroversial tersebut. Referensi
|