Electric Light Orchestra, disingkat ELO adalah grup musik rock simfoni asal Birmingham, Inggris. Mereka merilis 11 album studio dari tahun 1971 hingga 1986, dan sebuah album studio pada tahun 2001. ELO bersama Olivia Newton-John membuat lagu musik filmXanadu yang sukses di puncak tangga singel Britania Raya pada tahun 1980.[1]
ELO adalah hasil dari pemikiran Carl Wayne dan Roy Wood. Keduanya ingin membuat lagu-lagu dari The Move yang lebih bernuansa klasik. Lagu-lagu ELO mengandalkan permainan gitar rock yang diiringi biola, cello, dan orkestra. Pada tahun 1972, ELO yang dipimpin Roy Wood, Jeff Lynne, dan Bev Bevan merilis album perdana yang mendapat pujian dari kritikus musik. Namun selanjutnya, pimpinan ELO diambil alih oleh Jeff Lynne yang menciptakan semua lagu-lagu ELO sekaligus bertindak sebagai produser.
Mereka pertama kali meraih sukses di Amerika Serikat, dan bukan di negara asal mereka. Di Amerika mereka dijuluki sebagai "pemuda Inggris dengan biola besar".[2] Mereka menjadi salah satu band terlaku di pertengahan tahun 1970-an. Dari tahun 1972 hingga 1986, 26 lagu mereka menempati tangga 40 teratas Britania Raya, dan 20 lagu sampai di tangga Billboard. ELO tercatat sebagai band yang paling banyak memiliki lagu di peringkat 40 teratas Billboard tanpa satu pun dari singelnya pernah menempati urutan nomor satu.[3]
Walaupun sebagian besar angka penjualan album dan singel ELO belum pernah diteliti, diaudit, dan disertifikasi, ELO hingga kini telah mengumpulkan 21 penghargaan RIAA dan 38 penghargaan BPI, dan telah menjual lebih dari 100 juta rekaman di seluruh dunia.[4]
Sejarah
Terbentuknya ELO
Pada akhir tahun 1960-an, Roy Wood yang menjadi gitaris, vokalis, sekaligus pencipta lagu The Move mempunyai ide mendirikan band baru. Cello, biola, horn, dan alat musik tiup kayu akan dipakainya untuk memberi warna klasik. Ia berambisi memberi warna baru dalam musik rock, dan "meneruskan yang ditinggalkan The Beatles" seperti dalam lagu "Strawberry Fields Forever" dan "I Am the Walrus". Jeff Lynne, pemimpin band The Idle Race asal Birmingham tertarik dengan konsep Roy Wood. Setelah Carl Wayne keluar dari The Move di bulan Januari 1970, Roy untuk kedua kalinya menawarkan kepada Lynne untuk bergabung dengan The Move. Lynne menerima tawaran tersebut dengan syarat keduanya harus bersungguh-sungguh untuk proyek baru ini.
Singel "10538 Overture" adalah lagu pertama ELO yang dirilis 12 Juli1970. Mulanya lagu tersebut diciptakan Lynne untuk sisi B singel The Move. Konsep musik ELO tercipta setelah Wood mengubahnya dengan menambahkan permainan cello. Untuk membiayai proses rekaman ELO yang memakan waktu lama, Wood merilis dua album berikutnya dari The Move. Ketika album perdana, The Electric Light Orchestra dirilis pada tahun 1971 (tahun 1972 di AS sebagai No Answer), lagu "10538 Overture" berhasil memasuki peringkat 10 teratas tangga lagu Britania.
Setelah album perdana, timbul ketegangan antara Wood dan Lynne mengenai cara mengurus band.[5] Di tengah rekaman album kedua, Wood mengundurkan diri dengan membawa pemain cello Hugh McDowell dan pemain horn Bill Hunt. Bertiga mereka membentuk grup baru bernama Wizzard. Walaupun media massa memperkirakan ELO pasti bubar tanpa Wood, ELO bertahan setelah Lynne mengambil alih pimpinan. Ia didukung oleh pemain drum Bev Bevan dan sederetan anggota baru: Richard Tandy (synthesizer Moog), Mike de Albuquerque (bass), Mike Edwards dan Colin Walker (cello), serta pemain biola Wilfred Gibson sebagai pengganti Steve Woolam.
ELO formasi baru tampil di Festival Reading tahun 1972. Sewaktu ELO berada di atas panggung, trio alat musik gesek bisa bergerak bebas setelah dipasangi pick up merek Barcus Berry. Album kedua ELO 2 yang dirilis tahun 1973 berisi lagu klasik Chuck Berry yang diberi aransemen baru, "Roll Over Beethoven". Lagu tersebut menjadi lagu hit pertama mereka di AS, dan mereka diundang untuk pertama kalinya dalam acara televisi American Bandstand.
Sewaktu rekaman album ketiga, Gibson (biola) dan Walker (cello) keluar, digantikan oleh pemain biola yang baru, Mik Kaminski. Pemain cello yang tersisa, Mike Edwards keluar setelah menyelesaikan tugasnya dalam rekaman, dan McDowell yang dulu sempat keluar kembali bergabung. Hasilnya rekaman berupa album On the Third Day, dirilis akhir tahun 1973 berikut versi AS yang berisi lagu "Showdown".
Puncak kesuksesan
Setelah sebelumnya ELO selalu melakukan overdub alat musik gesek, Lynne akhirnya bisa menyewa orkestra dan paduan suara sewaktu mengerjakan album ke-4, Eldorado, A Symphony. Louis Clark bergabung dengan ELO sebagai pengaransemen alat musik gesek.[6] Singel pertama dari album Eldorado, A Symphony adalah lagu "Can't Get It Out Of My Head" yang masuk urutan 10 teratas tangga Billboard di AS. Album tersebut juga menjadi album pertama mereka yang meraih piringan emas.
Setelah merilis Eldorado, A Symphony, pemain bass sekaligus vokalis Kelly Groucutt bergabung menggantikan de Albuquerque dan pemain cello Melvyn Gale menggantikan Mike Edwards. Album berikutnya adalah Face the Music yang dirilis tahun 1975. Di dalamnya terdapat lagu hit "Evil Woman" dan "Strange Magic". Bagian pembuka lagu "Fire On High" yang berupa permainan alat musik gesek dan gitar akustik dijadikan musik latar acara olahraga CBS Sports Spectacular.
Di Amerika Serikat, ELO menjadi grup musik sukses yang mampu mengadakan konser di stadion dan arena berkapasitas besar. Mereka juga menjadi bintang tamu reguler dalam acara televisi The Midnight Special. Walaupun demikian, mereka kurang terkenal di Britania Raya hingga dikeluarkannya album ke-6, A New World Record pada tahun 1976. Di antara lagu-lagu ELO yang menjadi terkenal di negara asal mereka adalah "Livin' Thing", "Telephone Line", "Rockaria!", dan "Do Ya" (rekaman ulang lagu grup The Move).
Album berikutnya yang meraih status platina adalah sebuah album ganda, Out of the Blue yang dikeluarkan pada tahun 1977. Dari album ini dikeluarkan singel-singel seperti "Turn to Stone", "Sweet Talkin' Woman", "Mr. Blue Sky", dan "Wild West Hero". Setelah itu mereka mengadakan konser keliling dunia. Pada tahun 1978, ELO menjadi band asal Britania Raya yang paling laku di AS.[1] Di AS, konser mereka disebut The Big Night. Panggung sewaktu konser di Amerika berupa model "wahana antariksa" berskala penuh,[1] berikut mesin penghasil kabut dan tata cahaya laser. Sejumlah 80 ribu penonton menyaksikan mereka di Stadion Cleveland. Walaupun sewaktu konser mereka dituduh memainkan pita rekaman, The Big Night sukses menjadi konser musik berpendapatan kotor terbesar (hingga tahun 1978).[7] Di Arena Wembley, tempat ELO manggung 8 malam berturut-turut, tiketnya semua terjual habis. Konser mereka di Wembley direkam dan disiarkan di televisi. Di kemudian hari rekaman konser ini dirilis dalam bentuk CD dan DVD.
Pada tahun 1980, Jeff Lynne bersama John Farrar diminta menulis musik film untuk Xanadu. Olivia Newton-John yang menjadi peran utama juga menyanyikan lagu "Xanadu". Film Xanadu tidak berhasil jadi film laris, tetapi album musik film Xanadu laku terjual hingga meraih dua piringan platina. Dari album Xanadu, Olivia Newton-JohnOlivia Newton-John menghasilkan lagu hit "Magic" dan "Suddenly" (duet dengan Cliff Richard. Lagu "Xanadu" yang dibawakan Newton-John dan ELO menjadi satu-satunya lagu ELO yang sampai di puncak tangga singel Britania Raya.[8] Pada tahun yang sama, Bev Bevan menerbitkan memoar berjudul The Electric Light Orchestra Story yang mengisahkan kariernya bersama The Move dan ELO.
Pada tahun 1981, ELO merilis album konsep fiksi ilmiah berjudul Time. Dalam album ini, ELO mengubah musik mereka ke arah album-album rock progresif yang pernah dihasilkannya dulu, seperti Eldorado. Alat musik gesek ditinggalkan, dan synthesizer menjadi unsur yang dominan. Album ini bertahan di puncak tangga album Britania selama dua minggu, sekaligus album studio terakhir dari ELO yang mendapat penghargaan platina di Britania Raya. Dari album ini dikeluarkan singel-singel: "Hold on Tight", "Twilight", "The Way Life's Meant to Be," "Here Is the News", dan "Ticket to the Moon". Konser promosi album Time menjadi konser pertama ELO tanpa pemain cello, tetapi Mik Kaminski tetap hadir untuk memainkan biola biru miliknya yang terkenal. Sewaktu konser, pemain kibor Louis Clark dan Dave Morgan memainkan bagian untuk alat musik gesek dengan synthesizer.
Kemunduran
Jeff Lynne ingin membuat album selanjutnya setelah Time sebagai album ganda. Ide tersebut ditolak CBS yang menganggapnya terlalu mahal. Album berikut ELO yang dirilis pada tahun 1983 adalah Secret Messages yang hanya terdiri dari 1 CD, dan diikuti gosip yang simpang siur tentang nasib ELO.
Pada tahun 1984, Bevan menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan Black Sabbath. Sementara itu, Lynne dan Tandy membuat musik film Electric Dreams sebagai proyek solo Jeff Lynne, dan Groucutt menyatakan keluar. Walaupun demikian, ELO seusai kontrak masih harus membuat satu buah album lagi.
Lynne, Bevan, dan Tandy kembali ke studio pada tahun 1985 sebagai sebuah trio dengan dibantu Christian Schneider pada saksofon. Hasilnya adalah album terakhir ELO pada abad ke-20, Balance of Power yang dirilis pada tahun 1986. Album ini hanya memakai synthesizer yang dimainkan Tandy, dan tidak lagi memakai alat musik gesek.
ELO mengadakan sejumlah konser termasuk di Inggris dan Jerman pada tahun 1986. Lynne membawa formasi sewaktu rekaman album Time (bersama pemain bass Martin Smith menggantikan Groucutt). Setelah konser terakhir di Stuttgart, 13 Juli 1986, ELO sudah dalam keadaan bubar walaupun tidak ada pengumuman resmi. Lynne menjadi produser untuk album George Harrison, Cloud Nine diikuti album Traveling Wilburys Vol. 1 bersama Roy Orbison, Bob Dylan, dan Tom Petty. Pada tahun 1988, Bevan menghubungi Lynne untuk membuat album baru ELO. Lynne tidak berminat dan secara resmi ELO dibubarkan.
Pada tahun 1989, Bevan membentuk band sendiri bernama ELO Part II. Awalnya tanpa mantan anggota ELO kecuali Clark. ELO Part II merilis album perdana, Electric Light Orchestra Part Two pada tahun 1991. Dalam konser keliling ELO Part II, Mik Kaminski, Kelly Groucutt, dan Hugh McDowell ikut bergabung. Setelah konser selesai, McDowell menyatakan keluar. Bevan, Groucutt, Kaminski, dan Clark masih berlanjut dengan merekam album kedua, Moment of Truth pada tahun 1994. Bevan menyatakan keluar pada tahun 1999 dan mengembalikan nama ELO kepada Jeff Lynne pada tahun 2000. Sisa anggota ELO terus mengadakan konser keliling dan rekaman dengan menggunakan nama The Orchestra.
Bangkit kembali
ELO dihidupkan kembali oleh Jeff Lynne pada tahun 2000 dengan merilis album kompilasi Flashback dalam set kotak berisi 3 keping CD. Isinya adalah lagu-lagu lama ELO yang di-remaster ditambah lagu-lagu yang dulunya belum tidak selesai, termasuk lagu "Xanadu".