Egi Argiansyah, dikenal dengan nama panggung Egi Haw (lahir 23 Maret 1999) adalah seorang pelawak tunggal berkebangsaan Indonesia. Egi merupakan salah satu pelawak tunggal jebolan komunitas Stand Up Indo Bekasi. Nama panggung "Egi Haw" ia pakai karena dirinya menggemari salah satu musisi reggae asal Indonesia, Dhyo Haw. Daerah asal Egi menjadi materi utama dalam lawakannya. Egi menonjolkan permainan "bagaimana jika" dan observasional ketika membawakan materi komedinya.
Egi mulai melawak tunggal di akhir 2015 dengan bergabung bersama komunitas Stand Up Indo Bekasi. Tiga tahun kemudian, nama Egi mulai dikenal secara nasional sejak lolos sebagai salah satu finalis Stand Up Comedy Academymusim keempat pada tahun 2018, di mana ia lolos audisi di Jakarta. Menjadi salah satu dari 40 finalis terpilih, langkah Egi di SUCA 4 bisa dibilang unik. Karena pada awalnya Egi yang dimentori oleh Awwe harus gantung mikrofon lebih awal di babak 32 besar. Kemudian atas kesepakatan juri dan mentor, Egi memperoleh wild card dan kembali ke kompetisi sebagai finalis babak 20 besar.[1] Egi yang konsisten dengan materi soal Bantar Gebang dan cerita keadaan ekonomi keluarganya ini mampu konsisten hingga menembus babak 4 besar, sebelum akhirnya gantung mikrofon untuk yang kedua kalinya.[2]
Pasca SUCA 4, Egimembentuk grup komedi dengan nama ALEGROM, yang terdiri dari dirinya bersama dua alumni Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV musim ketujuh, yakni Alif Baihaki dan Rommy Hakim. Bersamaan dengan munculnya penyakit koronavirus 2019 pada awal tahun 2020, Egi beberapa kali mengikuti lomba melawak tunggal secara daring. Barulah kemudian pada akhir tahun 2020, Egi mengikuti audisi Stand Up Comedy Indonesia Kompas TVmusim kesembilan. Sesuai identitas terdaftar, Egi masuk ke dalam kelompok audisi Indonesia Barat. Hasilnya, Egi berhak atas satu golden ticket untuk lolos ke babak Preliminary Show dan akhirnya juga berhasil lolos sebagai salah satu dari 15 finalis SUCI IX. Tetap konsisten dengan pembawaan materinya, nama Egi mulai naik kembali ketika di babak 7 besar membawa nama aktor-penyanyi Aldi Taher untuk dijadikan bahan materi karena viralnya nama Aldi saat itu, dan Egi memperoleh nilai tertinggi. Atas dasar itulah, tim Kompas TV mengundang Aldi Taher untuk di-roasting oleh finalis 5 besar dan Egi tetap tampil maksimal walaupun tidak memperoleh nilai tertinggi.[3] Namun akhirnya atas keputusan juri Egi harus tutup mikrofon di babak 4 besar setelah akumulasi dua kali penampilannya menjadi yang terendah dari finalis lainnya. Meskipun begitu, pencapaian Egi menyamai pencapaian sebelumnya di SUCA 4, yaitu masuk posisi 4 besar.