Edward Chace Tolman
Karier dan kehidupanIa mengawali pendidikannya dengan mempelajari fisika, matematika, dan kimia di Massachusetts Institute of Technology (MIT).[3] Ia mulai memimili ketertarikan di bidang Psikologi Setelah membaca prinsip psikologi dari William James.[3] Selain dipengaruhi oleh James, ia juga kemudian mengatakan bahwa karyanya sangat dipengaruhi oleh Kurt Koffka dan Kurt Lewin. Pada tahun 1915, ia lulus dengan gelar doktoral di bidang psikologi.[3] Saat di Berkeley, Tolman merupakan seorang profesor yang merasa tidak terlalu kompeten, dan tidak memiliki keinginan untuk menjalankan kepemimpinan di Berkeley. Namun, selama Berkeley (1949-1950, ketika terjadi kontroversi dengan universitas California, Tolman yang memimpin melalui pertarungan melawan bupati yang akhirnya membantu menyelamatkan kebebasan akademi di universitas Berkeley.[4] Teori behaviorisme operasionalTeori ini didasarkan kepada pernyataan bahwa tingkah laku manusia secara keseluruhan disebut tingkah laku molar.[1] Tingkah laku molar ini terdiri dari tingkah-tingkah laku yang lebih kecil yang disebut tingkah laku molekular, yang dapat diperlihatkan melalui perbuatan makan.[1] Akan tetapi, gerakan-gerakan mengangkat sendok, mengambil makanan di piring dan menyuapkannya ke dalam mulut di dalam perbuatan makan adalah tingkah laku molekular.[1] Tujuan dari tingkah laku terletak pada tingkah laku molekular, dan dengan demikian Tolman tidak menyetujui pendapat Watson yang menekankan pentingnya tingkah laku molekular (refleks).[1] Behaviorisme dari Tolman disebut juga behaviorisme operasional, karena Tolman mencoba memformulasikan tingkah laku ke dalam suatu rumus sebagai berikut: B = f (S,A) B berarti Behaviorisme (tingkah laku): f berarti fungsi: S berarti Situasi: dan A berarti Antecedent yaitu, hal-hal yang mendahului suatu situasi.[1] Jadi, tingkah laku adalah fungsi dari situasi dan hal-hal yang mendahului situasi tersebut.[1] Adapun tugas psikologi menurut Tolman adalah mempelajari hubungan antara B dengan S dan A.[1] Dengan cara ini Tolman berpendapat bahwa psikologi dapat mencapai objektivitas yang maksimum.[1] Referensi
|