Kelompok ini menyertakan konsep musik dengan dukungan instrumen tiup atau brass section. Drakhma memang didukung tiga orang seksi tiup, yaitu [Wawan Tagalos] Wawan Rollies(trombone, flute) yang juga dikenal sebagai personel New Rollies, lalu ada Chalik (saksofon) dan Eddy (terompet), serta empat penyanyi latar, masing-masing Uce Anwar, Eva Diana Sari, Christine Budiardjo, dan Daisy Maengkom.
Konsep Musik
Konsep musik Drakhma sebetulnya eklektik. Ada pop, ada jazz, R&B hingga sedikit blues. Ini mungkin berkaitan dengan latar belakang para pemusiknya yang cukup beragam. Dodo Zakaria, yang pernah terlibat dalam berbagai grup rock dan jazz memiliki kontribusi tersendiri. Dodo Zakaria sempat membentuk Bina Musika Band bersama Erwin Gutawa (bas), Yoyok (saksofon), dan Cendi Luntungan (drum). Dodo pun sempat bergabung bersama grup rock Ogle Eyes hingga God Bless.
Rudy Gagola yang mencabik bass pun lebih banyak berkutat dalam sederet grup rock seperti The Steel, Brotherhood, bahkan sempat menggantikan kakak kandungnya, Donny Fattah Gagola, dalam God Bless. Di awal era 1980-an, Dodo Zakaria dan Rudy Gagolla berkarier sebagai pemusik studio, terutama mengiringi sederet artis musik yang dikontrak Jackson Records & Tapes: Mulai dari Iis Sugianto, Ebiet G. Ade, Kiki Maria, Vina Panduwinata, sampai Dian Pramana Poetra. Keduanya selain tampil sebagai player, pun bertugas sebagai penata musik serta pencipta lagu.
Dengan kemampuan musikal semacam ini, tak heran jika Gideon Tengker, Ricky Basuki, dan Dani Mamesah memilih mereka sebagai bagian dari formasi Drakhma yang terbentuk pada tahun 1980.[1]