Dorayaki (Jepang: どら焼き) adalah kue yang berasal dari Jepang. Dorayaki termasuk ke dalam golongan kue tradisional Jepang. Kue ini berbentuk bundar sedikit tembam, dibuat dari dua lembar panekuk yang direkatkan dengan selai kacang merah. Dorayaki memiliki tekstur lembut dan mirip castella karena adonannya ditambahkan madu. Dorayaki hampir serupa dengan imagawayaki, tetapi berbeda bentuk dan cara memanggang.
Di Indonesia, kue ini mulai diperkenalkan bersamaan dengan diputarnya serial anime Doraemon di televisi. Tokoh utama Doraemon sangat menggemari dorayaki. Dorayaki di Indonesia sudah disesuaikan dengan selera lokal, antara lain dorayaki berisi cokelat atau keju.
Asal-usul
Pada mulanya, dorayaki hanya terdiri dari satu lembar kue bundar dengan pinggiran yang dilipat sedikit hingga berbentuk segi empat. Di bagian tengah kue diberi selai kacang azuki.
Pada tahun 1914, perusahaan kue Usagiya memperkenalkan dorayaki yang dibuat dari adonan castella dan terdiri dari dua lembar panekuk.[1] Dorayaki yang terdiri dari dua lembar panekuk dan berbentuk bundar kemudian menjadi populer di seluruh Jepang. Di wilayah Kansai, kue ini dikenal dengan nama mikasa(三笠).
Kue ini diberi nama dorayaki karena bentuknya yang mirip gong (dalam bahasa Jepang: dora).[2] Menurut cerita lain, seorang samurai bernama Musashibō Benkei adalah orang yang menciptakan kue ini. Benkei menderita luka-luka dan harus dirawat di rumah penduduk. Setelah sembuh, Benkei memanggang adonan dari campuran air dan tepung terigu di atas gong.[1] Hasilnya berupa kue bundar berisi selai kacang merah, yang diberikan kepada orang yang merawatnya sebagai ucapan terima kasih.
Lihat pula
Referensi
Pranala luar