Deferred Action for Childhood ArrivalsDeferred Action for Childhood Arrivals (DACA) adalah kebijakan imigrasi Amerika Serikat yang mengizinkan imigran gelap yang dibawa ke negara tersebut saat masih anak-anak (disebut "Dreamers") untuk mendapatkan periode penundaan deportasi selama dua tahun dan juga bisa memperoleh izin kerja di Amerika Serikat. Agar dapat ikut program DACA, imigran yang bersangkutan tidak boleh memiliki catatan kejahatan serius. Tidak seperti DREAM Act yang pernah diusulkan sebelumnya, DACA tidak memberikan kesempatan bagi para Dreamers untuk memperoleh kewarganegaraan Amerika Serikat.[1][2] Kebijakan ini diumumkan oleh Presiden Barack Obama pada 15 Juni 2012, sementara U.S. Citizenship and Immigration Services (USCIS) mulai membuka pendaftaran untuk mengikuti program ini pada 15 Agustus 2012. Pada tahun 2017, terdapat sekitar 800.000 Dreamers yang terdaftar dalam program DACA. Pada November 2014, Obama sempat mengumumkan niatannya untuk memperluas cakupan program DACA, tetapi terdapat sejumlah negara bagian yang langsung menggugat angan-angan ini. Kemudian, pada 16 Juni 2017, presiden yang baru, Donald Trump, membatalkan rencana tersebut. Pemerintahan Trump juga mengumumkan rencana untuk menghapuskan DACA secara perlahan pada 5 September 2017, sementara pelaksanaan program DACA ditangguhkan selama enam bulan agar Kongres dapat mengesahkan Dream Act atau undang-undang lainnya yang melindungi Dreamers. Kongres gagal memenuhi tenggat waktu pada 5 Maret 2018, tetapi penghapusan program DACA secara perlahan juga telah ditangguhkan oleh pengadilan. Referensi
|