Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater (16 Juni 1940 – 3 Desember 2020)[1] adalah psikiater berkebangsaan Indonesia. Dia kerap menjadi narasumber berbagai media massa nasional untuk berbagai kasus dari tinjauan psikologi. Dia adalah sosok yang tidak asing lagi di kalangan pemerintahan, ilmuwan, agamawan, dan juga masyarakat awam. Aktivitasnya beragam, mulai psikiater, mengisi ceramah masalah kesehatan, hingga meniti karier akademisnya menjadi Guru Besar Tetap di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.[2]
Lahir sebagai anak ketiga dari sembilan bersaudara, Dadang dibesarkan dalam keluarga dai. Ayahnya, K.H. Iskandar Idries, bekerja sebagai mubalig di Pekalongan, setelah ia pensiun dari dinas ketentaraan dengan pangkat terakhir letnan kolonel (1955). Ibunya bernama Hj. Siti Aisyah.[3][4]
Dadang menikah dengan Hj. Ernie Hawari, pada 14 Februari 1965, dan dirayakan pada 30 September 1965, Dadang dikaruniai empat anak bernama Hanief Hawari, Irawati Hawari, dan Ivonny Hawari. Sekarang selain praktik di rumahnya di daerah Tebet Barat, Jakarta Selatan, ia masih menyempatkan diri menulis buku, menghadiri seminar-seminar tentang narkoba, AIDS, dan kesehatan jiwa, baik di dalam maupun di luar negeri. Ia juga mengisi acara televisi. Hobinya jalan-jalan untuk cuci mata bersama keluarga.[4]
Pendidikan
Karier
- Staf Pengajar Psikiatri FKUI (1969)
- Kepala Kesehatan Jiwa DKK-DKI (1972-1975)
- Kepala Proyek Integrasi Kesehatan Jiwa di Puskesmas DKI (1973-1975)
- Direksi Rumah Sakit Islam Jakarta (1972-1978)
- Pembantu Dekan III (Bidang Kemahasiswaan) FKUI (1977-1979)
- Pembantu Rektor III (Bidang Kemahasiswaan) (1979-1982)
- Guru Besar Tetap FKUI (1993)
- Staf Pengajar Program Pasca Sarjana UI (1995)
- Staf Pengajar Agama Islam FKUI (1997)
- Staf ahli Bidang Narkotika BAKOLAK INPRES 6/71 (1993-2000)
- Anggota BKPN (Badan Pertimbangan Kesehatan Nasional) Depkes RI (1994-1997)
- Tim Ahli DPR RI Komisi VI-VII-VIII (1995-2000)
- Drug Expert Colombo Plan (1995-)
- Anggota Pleno MUI (Majelis Ulama Indonesia) Pusat (1995-2000)
- Anggota PANWASLU (Panitia Pengawas Pemilu) Pusat (1999)
- Staf Ahli BKNN (Badan Koordinasi Narkotika Nasional, 2000-2001)
- Staf Ahli BNN (Badan Narkotika Nasional, 2001-)
- Anggota Pleno MUI (Majelis Ulama Indonesia) Pusat (2000-2005)
- Anggota Kolegium Psikiatri Indonesia (2001-)[5]
Pengalaman organisasi
- Ketua PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) Jakarta (1966-1969)
- Ketua Bidang Pendidikan PB IDI (1977-1980)
- Ketua Umum PNPNCh (Perhimpunan Neurologi, Psikiatri dan Neuro-Chirurgi) Pusat (1980-1984)
- Ketua Umum IDAJI (Ikatan Dokter Ahli Jiwa Indonesia) periode 1988-1992
- Ketua Umum IDAJI (Ikatan Dokter Ahli Jiwa Indonesia) periode 1992-1997
- President AFMPH (ASEAN Federation for Psychiatry and Mental Health, 1993-1995)
- International Member WFMH (World Federation for Mental Health, 1989-)
- International Member WFSAD (World Fellowship for Schizophrenia and Allied Disorders, 1990-)
- International Member WPA (World Psychiatric Association, 1993-).
- International Member APA (American Psychiatric Association, 1993-)
- International Member NIHR (National Institute for Healthcare Researchh, 2000)
- International Member APNAB (Asia Pacific Neuroscience Advisory Board, 2000-).
- International Member AHRN (Asia Harm Reduction Network, 2000-)[5]
Penghargaan
- Medika Award (Majalah Kedokteran dan Farmasi), Jakarta 1979
- Jakarta Islamic Hospital Award, Jakarta 1980
- M. H. Thamrin Internasional Hospital Award (Sistem Terpadu NAZA), Jakarta 2001
- Bakti Eka Tama Award (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia), Jakarta 2002
- M. H. Thamrin International Hospital Award (Detoksifikasi Tanpa Anestesi dan Substitusi), Jakarta 2002
- Golden Anniversary Award (Yayasan Pendidikan Musik), Jakarta 2003
- ASEAN Federation for Psychiatry and Mental Health Award, Manila 2003
- United Nations Office on Drugs and Crime (Accreditation U. N. New York, 2003),
- Penghargaan Utama Penanggulangan Bahaya Narkoba (BNN), Jakarta 2004
Karya tulis
- Penyalahgunaan Narkotika dan Zat Adiktif (1991)
- Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa Indonesia Menyonsong Hari Esok (1993)
- Konsep Islam Memerangi AIDS dan NAZA (1995)
- Doa dan Zikir sebagai Pelengkap Terapi Medis (2001)
- Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa Skizofrenia (2001)
- Manajemen Stres, Cemas dan Depresi (2001)
- Konsep Agama Islam Menanggulagi NAZA (2001)[4]
Pranala luar
|
---|
Umum | |
---|
Perpustakaan nasional | |
---|