Alexander Schenk Graf von Stauffenberg (saudara) Berthold Schenk Graf von Stauffenberg (saudara)
Anak
Berthold Maria Schenk Graf von Stauffenberg
Heimeran Franz-Ludwig Schenk Graf von Stauffenberg
Claus Philipp Maria Justinian Schenk Graf von Stauffenberg (Jerman:[klaʊ̯sʃɛŋkɡʁaːffɔnˈʃtaʊ̯fn̩.bɛʁk]ⓘ; 15 November 1907 – 21 Juli 1944)[1] adalah seorang perwira Tentara Jerman dan seorang bangsawan Katolik yang merupakan salah satu tokoh utama pada kudeta gagal yang dilaksanakan pada 20 Juli 1944. Kudeta ini dimaksudkan untuk menggulingkan kekuasaan Adolf Hitler dengan cara membunuhnya dan mendirikan pemerintahan baru yang memiliki tujuan untuk menghentikan Perang Dunia II dengan damai.
Akibat perannya dalam kudeta yang gagal tersebut, Stauffenberg ditangkap dan dieksekusi mati pada 21 Juli 1944.
Biografi
Stauffenberg lahir pada tanggal 15 November 1907, di Jettingen, Kekaisaran Jerman. Dia diedukasi dengan baik dan pada tahun 1926, dia masuk ke Bamberger Reiter,regimen kavalri di Bamberg. Stauffenberg setuju dengan rasisme dan nasionalisme yang dipegang Partai Nazi. Namun, dia tidak masuk menjadi member partai.
Stauffenberg menjadi tidak berasosiasi dengan Partai Nazi setelah Malam Pisau Panjang. Stauffenberg menerusi menjadi tentara dan pada 7 April 1943, Stauffenberg terluka di Tunisia dan menghilangkan mata kiri, tangan kanan, dan dua jari di tangan kirinya. Stauffenberg mulai berasosiasi dengan grup resistasi pada 1943.
Ia memimpin grup resistasi dalam kudeta 20 Juli 1944. Stauffenberg bertemu dengan Hitler dan banyak tentara Jerman lainnya, dimana dia membawa dua tas kantor berisi bom. Saat bom meledak, Stauffenberg keluar dengan cepat dan langsung menuju Berlin. Namun, Hitler hidup dan lewat radio, Hitler mengatakan ke seluruh Jerman bahwa dia masih hidup.
Stauffenberg berada di urutan ketiga yang akan dieksekusi, sebelum Letnan von Haeften. Namun, ketika giliran Stauffenberg, Letnan von Haeften menempatkan dirinya di antara regu tembak dan Stauffenberg, dan menerima peluru yang ditujukan untuk Stauffenberg. Ketika gilirannya tiba, Stauffenberg mengucapkan kata-kata terakhirnya, "Es lebe das heilige Deutschland!" ("Hidup Jerman suci kita!"),[2][3] atau, mungkin, "Es lebe das geheime Deutschland!" ("Hidup rahasia Jerman!"), mengacu pada Stefan George dan lingkaran anti-Nazi.[3][4]
Fromm memerintahkan agar para perwira yang dieksekusi (mantan rekan konspiratornya) segera dimakamkan dengan penghormatan militer di Alter St.-Matthäus-Kirchhof di distrik Schöneberg Berlin. Namun, keesokan harinya, tubuh Stauffenberg digali oleh SS, dilucuti medali dan lencananya, dan dikremasi.[5]
"Emerging from the Nazi shadow?". BBC News. 19 July 2004. Diakses tanggal 10 August 2008. – BBC report of 60th anniversary of the 20 July plot; by Clare Murphy, BBC News Online