Chun Hyung-pil atau Kansong (전형필; 1906-1962) adalah pendiri Museum Seni Kansong di Seoul, Korea Selatan.[1] Ia dikenal sebagai kolektor barang antik khususnya kerajinan dan barang antik Korea kuno.[1] Pemerintah Korea Selatan menganggap Chun sebagai figur nasional yang berjasa dalam melindungi peninggalan sejarah Korea.[1]
Chun Hyung-pil berasal dari keluarga kaya dari Jeongseon, provinsi Gangwon.[1] Ia mewarisi sejumlah besar warisan dari kakek, ayah dan pamannya.[1] Chun lulus dari Universitas Waseda, Tokyo, pada tahun 1930.[1]
Pada tahun 1934, Chun membeli tanah seluas 33.000 meter persegi di Kabupaten Koyang, provinsi Gyeonggi (sekarang distrik Seongbuk, Seoul).[1] Ia mendirikan Puktanjang, yakni bangunan untuk menampung koleksi benda bersejarah yang ia miliki.[1] Pada tahun 1935 ia mendapatkan sebuah keramik hijau (Goryeo Cheongja) dari seorang kolektor barang antik asal Jepang seharga 20.000 yen.[2] Keramik tersebut pada saat ini menjadi Harta Nasional Korea Selatan nomor 68.[2] Berkat usahanya yang gigih, Chun berhasil mendapatkan banyak peninggalan sejarah Korea yang berada di tangan orang Jepang, antara lain berbagai keramik corak biru (harta nasional nomor 241), lukisan karya Shim Sa-jeong (1707-1709), serta keramik-keramik hijau milik Sir John Gadsby, kolektor Inggris yang tinggal di Jepang.[1] Banyak di antara keramik Gadsby yang disimpan di Museum Seni Kansong menjadi harta nasional Korea Selatan.[1] Pada tahun 1938, Chun mendirikan galeri pertama di Korea yang bernama Bohwagak yang sekarang menjadi Museum Seni Kansong.[1] Galeri ini terletak di komplek Puktanjang yang ia dirikan.[1] Setelah itu ia kembali mengkoleksi banyak karya lukisan, kaligrafi, serta teks-teks kuno yang bernilai historis tinggi antara lain Hunminjeongeum (formula abjad Hangeul) dan dokumen alat musik geomungo, An Sang Geum-bo yang berasal dari tahun 1507.[1] Museum Seni Kansong yang ia dirikan menampung hasil koleksinya dan pada masa Perang Korea, koleksi tersebut diungsikan ke Busan.[1] Namun karya-karya kaligrafi dan lukisan yang tertinggal ikut musnah.[1] Chun meninggal tahun 1962 dan pada tahun itu ia dianugerahi pemerintah Korea Selatan atas jasa-jasanya.[1]
Referensi