Lahir di Hôtel de St Pol, Paris, dan wafat di Biara St Saviour atau Biara Bermondsey, London, Catherine dimakamkan di Westminster Abbey, dan selama masa pemerintahan Henry VII tutup peti matinya terbuka secara tak sengaja, memperlihatkan jenazahnya, yang selama beberapa generasi menarik perhatian para wisatawan; kerangka Catherine tidak dimakamkan kembali dengan selayaknya sampai masa pemerintahan Ratu Victoria.
Latar belakang
Catherine dari Valois merupakan putri Raja Charles VI dari Prancis dengan istrinya Isabelle dari Bayern.[4] Ia dilahirkan di Hotel of St. Pol (sebuah istana kerajaan di Paris) pada tanggal 27 Oktober 1401. Sebelumnya, terdapat suatu diskusi untuk menikahkannya dengan putra Henry IV, tetapi Raja telanjur wafat sebelum negosiasi itu dapat dimulai. Raja yang baru, Henry V, juga menyarankan perjodohan tersebut, tetapi meminta maskawin yang besar dan pengakuan haknya atas tahta Prancis.
Henry V pergi berperang dengan Prancis dan bahkan setelah kemenangan Inggris di Agincourt, rencana pernikahan dilanjutkan. Catherine konon sangat menarik dan ketika Henry akhirnya bertemu dengannya di Meulan ia jadi terpikat. Di bulan Mei 1420, sebuah perjanjian perdamaian dibuat antara Inggris dan Prancis dan Charles mengakui Henry dari Inggris sebagai pewarisnya. Catherine dan Henry menikah di Gereja Paroki St John atau di Katedral Troyes pada tanggal 2 Juni 1420.
Catherine pergi ke Inggris dengan suami barunya dan dimahkotai sebagai Ratu di Westminster Abbey pada tanggal 23 Februari 1421. Di bulan Juni 1421, Henry kembali ke Prancis untuk melanjutkan kampanyenya.
Pada saat ini, Catherine telah hamil beberapa bulan dan melahirkan Pangeran Henry pada tanggal 6 Desember 1421 di Windsor. Anak itu dan ayahnya tidak pernah bertemu lagi. Dimasa pengepungan Meaux, Henry V terjangkit suatu penyakit fatal dan wafat pada tanggal 31 Agustus 1422, sebelum ulang tahunnya yang ke-35. Catherine belum mencapai usia 21 tahun dan telah menjanda sebagai Ratu Inggris.
Charles VI wafat beberapa bulan kemudian, membuat Henry VI raja muda Inggris dan jajahan Inggris- Prancis utara. Catherine memanjakan putranya ketika ia masih kecil.
Namun, Catherine masih muda dan ingin menikah lagi yang memprihatinkan Pelindungnya, paman raja, Humphrey, Adipati Gloucester. Rumor merebak bahwa Catherine berencana untuk menikahi Edmund Beaufort, Pangeran Mortain, sepupu mendiang suaminya. Humphrey sangat menentang perjodohan itu, tetapi, di dalam Parlemen tahun 1427-8, sebuah rancangan undang-undang membuat peraturan untuk seorang Ratu yang menjanda untuk menikah lagi. Rancangan undang-undang tersebut menyatakan bahwa bila seorang Ratu menikah lagi tanpa persetujuan Raja, suaminya akan kehilangan tanah dan hartanya, meskipun keturunan dari pernikahan tersebut akan tetap menjadi anggota dari keluarga kerajaan dan tidak akan menanggung hukuman. Peraturan lain adalah bahwa persetujuan raja hanya dapat dicapai apabila ia telah dewasa. Pada saat rancangan undang-undang tersebut dibuat, raja hanya berusia 6 tahun.
Catherine tinggal di dalam istana raja, mungkin agar ia dapat mengasuh putranya yang masih kecil, tetapi hal ini juga mendatangkan keuntungan bagi para kanselir itu sendiri untuk mengawasi Ratu.
Dibalik semua ini, Catherine mulai menjalin hubungan dengan Owen ap Maredudd ap Tudor dari Wales. Terdapat banyak dongeng, yang paling tidak mendukung, bagaimana Catherine dan Owen bertemu. Owen barangkali dilahirkan disekitar tahun 1400, dan mngkin pergi berperang dalam melayani pengurus Henry V Sir Walter Hungerford tahun 1421 di Prancis. Tudor kemungkinan besar merupakan penjaga yang ditunjuk untuk rumah tangga Ratu atau lemari pakaian. Hubungan itu dimulai ketika Catherine tinggal di Kastil Windsor, dan ia jadi hamil dengan anak pertama mereka disana. Di beberapa titik, ia berhenti tinggal di dalam rumah tangga Raja dan di bulan Mei 1432 Parlemen menjamin Owen hak seorang berkebangsaan Inggris. Ini penting karena hukum-hukum Henry IV membatasi hak-hak orang Welsh.
Tidak jelas apabila Catherine dan Owen Tudor sebenarnya menikah. Tidak ada bukti nyata dokumentasi dari pernikahan tersebut. Selain itu, bahkan jika mereka sungguh pernah menikah, terdapat pertanyaan bila pernikahan tersebut sah, dilihat dari Undang-undang 1428. Dari hubungan Owen Tudor dan Ratu Catherine menurunkan Henry VII dari Inggris dan Dinasti Tudor. Para sejarawan Tudor menegaskan bahwa Owen dan Catherine telah menikah, karena pernikahan mereka yang sah merupakan mata rantai yang sangat penting di dalam argumentasi atas legitimasi Dinasti Tudor.
Owen dan Catherine paling sedikit memiliki 5 orang anak (4 anak selamat sampai dewasa). Edmund, Jasper dan Owen seluruhnya lahir jauh dari istana. Mereka memiliki 2 orang putri, Margaret, yang menjadi seorang biarawati dan Tacina, yang menikahi Reynold Grey.
Catherine memasuki Bermondsey Abbey, kemungkinan mencari obat untuk penyakitnya yang telah menyusahkannya selama beberapa waktu (kemungkinan kanker) Ia juga hamil anak terakhirnya dan melahirkan beberapa hari sebelum kematiannya. Ia membuat wasiatnya hanya tiga hari sebelum kematiannya pada tanggal 3 Januari 1437. Ia dimakamkan di Westminster Abbey di dalam kapel Henry V Chantry.
Setelah kematian Ratu, musuh Owen dan Catherine memutuskan untuk meneruskan melawan Owen melanggar hukum dengan menikah kembali dengan Ratu yang telah menjanda. Owen muncul di depan Dewan, membebaskan dirinya sendiri dari segala tuduhan dan dibebaskan. Di dalam perjalanan pulangnya ke Wales, ia ditahan dan hartanya disita. Ia mencoba untuk melarikan diri dari penjara Newgate pada awal tahun 1438 dan akhirnya berakhir di Kastil Windsor di bulan Juli tahun itu.
Sementara itu, dua putra tertua Owen dan Catherine, Edmund dan Jasper, pergi untuk tinggal dengan Catherine de la Pole, Kepala Biarawati Barking dan saudara perempuan Earl Suffolk. Disuatu hari setelah tahun 1442, Raja (saudara tiri mereka) mengambil peran dalam mengasuh mereka. Owen, ayah mereka, akhirnya dibebaskan dengan jaminan sebesar £2000, tetapi diampuni di bulan Nopember 1439 (dan jaminan itu dibatalkan pada tahun 1440). Owen diperlakukan dengan baik setelah itu dan berada di dalam rumah tangga Raja sampai pertengahan tahun 1450.
Kematian dan pemakaman
Catherine wafat pada tnaggal 3 Januari 1437, tak lama setelah melahirkan, di London, dan dimakamkan di Westminster Abbey. Owen Tudor ditahan dengan tuduhan yang tidak jelas tak lama setelah kematiannya, tetapi kemudian dibebaskan. Ia hidup sampai tahun 1461, ketika ia dieksekusi oleh York diikuti Pertempuran Salib Mortimer. Putra-putra mereka diberikan daerah kekuasaan dibawah pangeran oleh putra Catherine Raja Henry VI. Edmund menikahi Margaret Beaufort, seorang wanita dari keturunan kerajaan, dengan putra-putra mereka akhirnya menjadi Raja Henry VII.
Patung kayu makamnya yang dibawa pada upacara pemakamannya masih ada sampai sekarang di Westminster Abbey dan dipajang di Musium Undercroft. Makam aslinya membanggakan peringatan dari pualam, yang dengan sengaja dihancurkan selama ekstensi ke biara dimasa pemerintahan cucunya, Henry VII. Telah dinyatakan bahwa Henry memerintahkan agar peringatannya disingkirkan untuk menjauhkannya dari garis keluarganya yang tak sah. Pada saat ini, tutup peti matinya tak sengaja terangkat, memperlihatkan kerangkanya, yang selama beberapa generasi menjadi daya tarik wisata. Pada tahun 1669 seorang penulis buku harian Samuel Pepys mencium ratu yang telah tiada itu pada hari ulang tahunnya:
Shrove Selasa 1669, Saya pergi ke Biara, dan melihat jenazah Ratu Catherine dari Valois, dan menyentuh bagian atasnya ditangan saya, dan saya mencium mulutnya, bayangkan saya benar-benar mencium seorang Ratu: dan ini adalah hari ulang tahun saya dan saya 36 tahun dan saya benar-benar mencium seorang Ratu.
— Samuel Pepys
Jenazah Catherine tidak dimakamkan kembali dengan sepantasnya sampai dimasa pemerintahan Ratu Victoria.