Bujur node menaik (☊ atau Ω) adalah salah satu elemen orbit yang digunakan untuk menentukan orbit suatu benda di angkasa. Bujru node menaik merupakan sudut dari arah referensi yang disebut asal bujur menuju arah node menaik yang diukur pada bidang referensi.[1] Bidang referensi dan asal bujur yang sering digunakan meliputi:
Untuk orbit heliosentris, ekliptika adalah bidang referensi, dan Titik Pertama Aries adalah awal bujur. Sudut diukur berlawanan arah jarum jam (jika dilihat dari utara ekliptika) dari Titik Pertama Aries hingga node tersebut.[2]
Untuk orbit di luar Tata Surya, bidang yang melintasi garis tegak utama menuju garis yang melintasi pengamat dan garis utama (disebut bidang langit) adalah bidang referensi, dan utara, yaitu proyeksi tegak lurus arah dari pengamat hingga Kutub Benda Langit Utara menuju bidang langit adalah asal bujur. Sudut diukur ke timur (atau jika dilihat oleh pengamat, berlawanan arah jarum jam) dari utara hingga node tersebut.[4], pp. 40, 72, 137; [5], chap. 17.
Dalam hal bintang biner yang hanya bisa dikenali dari pengamatan visual, tidak mungkin untuk menentukan node mana yang menaik dan menurun. Karena itu, parameter orbit yang tercatat adalah bujur node, Ω, yaitu bujur yang node-nya memiliki bujur antara 0 dan 180 dderajat.[5], chap. 17;[4], p. 72.
Di sini, n=(nx, ny, nz) adalah vektor yang mengarah ke node menaik. Bidang referensinya dianggap sebagai bidang-xy, dan asal bujur dianggap sebagai sumbu-x positif. k adalah vektor satuan (0, 0, 1), yaitu vektor normal terhadap bidang referensi xy.
Untuk orbit non-inklinasi (dengan inklinasi nol), Ω tidak didefinisikan. Untuk penghitungannya, Ω sama dengan nol; artinya, node menaik ditempatkan di arah referensi, sama dengan membiarkan titik n mengarah ke sumbu-x positif.