Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Bujur node menaik

Bujur node menaik.

Bujur node menaik (☊ atau Ω) adalah salah satu elemen orbit yang digunakan untuk menentukan orbit suatu benda di angkasa. Bujru node menaik merupakan sudut dari arah referensi yang disebut asal bujur menuju arah node menaik yang diukur pada bidang referensi.[1] Bidang referensi dan asal bujur yang sering digunakan meliputi:

  • Untuk orbit geosentris, bidang khatulistiwa Bumi adalah bidang referensi, dan Titik Pertama Aries adalah asal bujur. DAlam hal ini, bujur juga disebut asensio rekta node menaik, atau RAAN (right ascension of the ascending node). Sudut ini diukur ke timur (atau jika dilihat dari utara, berlawanan arah jarum jam) dari Titik Pertama Aries hingga node tersebut.[2][3]
  • Untuk orbit heliosentris, ekliptika adalah bidang referensi, dan Titik Pertama Aries adalah awal bujur. Sudut diukur berlawanan arah jarum jam (jika dilihat dari utara ekliptika) dari Titik Pertama Aries hingga node tersebut.[2]
  • Untuk orbit di luar Tata Surya, bidang yang melintasi garis tegak utama menuju garis yang melintasi pengamat dan garis utama (disebut bidang langit) adalah bidang referensi, dan utara, yaitu proyeksi tegak lurus arah dari pengamat hingga Kutub Benda Langit Utara menuju bidang langit adalah asal bujur. Sudut diukur ke timur (atau jika dilihat oleh pengamat, berlawanan arah jarum jam) dari utara hingga node tersebut.[4], pp. 40, 72, 137; [5], chap. 17.

Dalam hal bintang biner yang hanya bisa dikenali dari pengamatan visual, tidak mungkin untuk menentukan node mana yang menaik dan menurun. Karena itu, parameter orbit yang tercatat adalah bujur node, Ω, yaitu bujur yang node-nya memiliki bujur antara 0 dan 180 dderajat.[5], chap. 17;[4], p. 72.

Penghitungan dari vektor tetap

Dalam astrodinamika bujur node menaik dapat diukur dari vektor momentum sudut relatif spesifik h sebagai berikut:

Di sini, n=(nx, ny, nz) adalah vektor yang mengarah ke node menaik. Bidang referensinya dianggap sebagai bidang-xy, dan asal bujur dianggap sebagai sumbu-x positif. k adalah vektor satuan (0, 0, 1), yaitu vektor normal terhadap bidang referensi xy.

Untuk orbit non-inklinasi (dengan inklinasi nol), Ω tidak didefinisikan. Untuk penghitungannya, Ω sama dengan nol; artinya, node menaik ditempatkan di arah referensi, sama dengan membiarkan titik n mengarah ke sumbu-x positif.

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ Parameters Describing Elliptical Orbits, web page, accessed May 17, 2007.
  2. ^ a b Orbital Elements and Astronomical Terms, Robert A. Egler, Dept. of Physics, North Carolina State University. Web page, accessed May 17, 2007.
  3. ^ Keplerian Elements Tutorial Diarsipkan 2002-10-14 di Wayback Machine., amsat.org, accessed May 17, 2007.
  4. ^ a b The Binary Stars, R. G. Aitken, New York: Semi-Centennial Publications of the University of California, 1918.
  5. ^ a b Celestial Mechanics, Jeremy B. Tatum, on line, accessed May 17, 2007.
Kembali kehalaman sebelumnya