Benda, Cicurug, Sukabumi
Desa Benda dibentuk pada waktu Pemerintahan Hindia Belanda, Kedudukannya yang pertama adalah di Kp. Cicurug Kolot dengan nama Desa Cicurug Kolot, yang sekarang kampung bernama Lembur Kolot, dimana kampung tersebut adalah cikal bakal penduduk Desa Benda yang sekarang, sedang kedudukan Kecamatan ( Orde Districk ) Cicurug terletak di Bojened ( sebelah utara Kp. Bangkong Reang sekarang ) dengan Camatnya R.A.A. Surya Danuningrat ( Dalem Gedung ) bin R. Panji Surya Kusuma atau dikenal juga dengan Camat Ishak yang kemudian menjadi dalem ( Bupati ) di Sukabumi dalam sebutan Gelung. Sedangkan Lurah pertama Desa Cicurug Kolot bernama Wirya, tahun kurang jelas hanya pada Pemerintahannya terjadi sebelum ada sergapan Banten. Ada catatan keluarga yang menyatakan bahwa pada tahun 1896 terjadi transaksi jual beli dan hibah di Desa Cicurug Kolot Kecamatan Cicurug. Pada tahun 1913 kedudukan desa sudah pindah ke Kp. Bangkong Reang, nama desa berubah menjadi Desa Benda. Nama tersebut diambil dari dua macam cerita orang-orang tua, yang pertama katanya pada zaman dahulu diseluruh desa banyak terdapat pohon benda ( sejenis pohon kluwih, timbul atau sukun ) yang terbesar terdapat di Kp. Benda sekarang, sehingga nama daerah tersebut adalah Benda di Kp. Benda. Cerita kedua adalah sehubungan dengan masyarakat Desa Benda hampir seluruhnya pejuang kemerdekaan sehingga banyak terjadi bentrokan dengan pihak Belanda, sehingga ada istilah dengan bahasa daerah nga-ben dengan Belanda diambil dari ujung kata-kata tersebut maka didapat nama Benda ( arti nga-ben dengan Belanda adalah perang / gulat dengan Belanda ). Di Desa Benda sekarang mempunyai tanah desa ( termasuk sawah bengkok ) seluas 7,75 Ha, asal mula hingga desa mempunyai tanah desa adalah pada masa Pemerintahan Murda / Jakaria, berhubung masa pemerintahan Lurah Murda relative pendek maka pengelola selanjutnya adalah Lurah Hasidin yang memerintah lebih dari 18 tahun dan tanah desa tersebut ditanami oleh pohon Kelapa. Pemerintahannya sekitar tahun 1942 - 1945 dari pembelian hasil keuntungan Bank Desa. Tercatat sebagai tokoh-tokoh Pejuang sebelum kemerdekaan, Mama Duang ( Burhan ) yang mengorbankan seluruh harta dan jiwanya sehingga seluruh hartanya habis, H. Muchtar dengan anak buahnya RE. Djardi ( Entong ), Agus Usto, Atjo, Rubana, Bp. Otto dll. Sesudah Kemerdekaan, H. Suja’I, H. Nasir, H. Ari, Madjid, Mandor Ba’I Endang Baehaki, Mad Sani, Sape’I, Baban, H. Sabay dll, yang belum tersebut namanya. Ciri khas Masyarakat Desa Benda berwatak keras, mudah jenuh dengan masalah yang monoton, percaya diri sendiri, menghargai hasil kerja orang lain. Adapun yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa Benda adalah sebagai berikut:
Kp bangkongreang ReferensiPranala luar
|