8°36′45″S 115°15′13″E / 8.612499°S 115.253655°E / -8.612499; 115.253655
Desa Batubulan adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, provinsi Bali, Indonesia.[3]
Desa ini merupakan kawasan pariwisata dengan pertunjukkan budaya Tari Barongan, Tari Kecak dan Tari Legong.[4] Terdapat 5 tempat pertunjukkan yang menampilkan kesenian pertunjukkan khas Bali, selain itu para wisatawan juga dapat menyaksikan para seniman pematung batu padas yang membuat patung dengan bentuk dewa atau tokoh dari cerita Ramayana untuk dekorasi rumah, hotel, perempatan jalan, jembatan maupun pura.[4]
Sejarah
Pada abad XVII, Batubulan adalah wilayah paling timur Kerajaan Badung. Rajanya bernama I Gusti Ngurah Jambe Pule. Sebelum Dewa Agung Kalesan, yang merupakan anak angkat raja Badung mendirikan istana di Batubulan, wilayah ini merupakan hutan belantara. Pada saat berada di hutan bersama ratusan pengikutnya, Dewa Agung Kalesan melihat sebuah batu yang bercahaya seperti layaknya sinar bulan. Karena itu, beliau menamai tempat itu Batubulan. Saat ini, batu bercahaya ini disimpan di Merajan Agung Batubulan. Disini, Dewa Agung Kalesan dan para pengikutnya menetap untuk memegang pemerintahan serta memperluas wilayah kekuasaan sampai ke Batuyang dan Batuaji yang berlokasi di sebelah timur Batubulan.
Dalam pemerintahannya, para pengikut Dewa Kalesan mendirikan pura keluarga di setiap wilayah kekuasaannya. Saat ini, di Banjar Batuaji ditemui belasan pura keluarga. Satu di antaranya adalah Pura Brahmana yang diempon oleh keluarga I Wayan Rikan, yang saat ini berstatus sebagai Jro Mangku Pura Brahmana. Mangku Rikan tidak mengetahui kenapa dirinya yang sudra dapat menjadi penanggungjawab (pengempon) Pura Brahmana. Tidak adanya lontar ataupun prasasti yang tertulis di pura tersebut membuatnya tidak bisa mencari tahu jawaban dari pertanyaan itu.[5]
Demografi
Penduduk desa Batubulan sampai dengan tahun 2014 (proyeksi BPS) berjumlah 21.443 jiwa terdiri dari 10.818 laki-laki dan 10.625 perempuan dengan sex rasio 101,82.[1]
Referensi
Pranala luar