Keadaan alam Batang Natal Sebagian besar pegunungan dan perbukitan dengan curah hujan yang sangat tinggi (2500–4000 mm pertahunnya) yang dilintasi oleh sungai Batang Natal dan Sungai kecil lainnya seperti sungai Bongkare, Sungai Batang Liang dan sungai Aek Sisoma.
Wilayah administratif
Wilayah Kecamatan Batang Natal terdiri dari desa dan kelurahan berikut: [1]
Penduduk Kecamatan Batang Natal banyak bekerja di bidang Pertanian dan perkebunan dan Pertambangan. Hasil Perkebunan utama dari Kecamatan Batang Natal adalah perkebunan Karet yang dikelola oleh rakyat sendiri. Selain itu juga masyarakat kecamatan Batang Natal juga menghasilkan Beras, Cabai, Sayur mayur serta berbagai macam buah dan rempah. Salah satu rempah terkenal asal kecamatan Batang Natal antara lain Bawang Gangra dan Asom Siala.
Masyarakat Kecamatan Batang Natal juga bekerja di bidang pertambangan. Terutama pertambangan emas yang dikelola oleh rakyat sendiri. Pertambangan emas tersebut dapat dengan mudah dilihat di pinggir sungai sepanjang Sungai Batang Natal.
Masyarakat Kecamatan Batang Natal sebagian besar merupakan suku bangsa Mandailing (98%). Sisanya merupakan suku bangsa Minangkabau,Jawa dan Melayu. Masyarakat Kecamatan Batang Natal dalam kegiatan sehari-hari menggunakan bahasa Mandailing. Suku Mandailing yang mendiami Wilayah Batang Natal Sebagian besar bermarga Nasution, Lubis, Batubara, Rangkuti, Pulungan, Dll. Di bidang keagamaan, mayoritas penduduk Kecamatan Batang Natal beragama Islam (99%) bermazhab Syafi'i. Kehidupan keagamaan di Kecamatan Batang Natal sangat dipengaruhi oleh Pondok Pesantren Mustafawiyah Purba Baru dikarenakan banyaknya ulama setempat yang merupakan alumni Pondok Pesantren Mustafawiyah Purba Baru.