Baskara Tulus Wardaya
Riwayat HidupRomo Baskara menerima gelar Master dan PhD-nya di bidang Sejarah dari Universitas Marquette (AS) pada tahun 2001. Disertasi doktoralnya tentang hubungan Indonesia dan Amerika Serikat, dan sudah dibukukan dengan judul Cold War Shadow: United States Policy toward Indonesia, 1953-1963 (2007). Buku tersebut juga sudah diterbitkan dalam versi Indonesia dengan judul Indonesia Melawan Amerika: Konflik Perang Dingin, 1953-1963 (2008). Tahun 2004-2005 ia mendapat beasiswa pos-doktoral Fulbright untuk melakukan penelitian lanjutan tentang hubungan Amerika Serikat dan Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Lyndon B. Johnson.[1] Tahun 2011-2012 ia juga mendapat beasiswa Fulbright untuk mengajar sejarah Asia Tenggara di University of California-Riverside, Amerika Serikat, seraya melakukan penelitian tentang hubungan Amerika Serikat-Indonesia di bawah Presiden Richard M. Nixon. Tahun 2014 ia mendapat beasiswa dari AIFIS (American Institute for Indonesian Studies) untuk melakukan penelitian di Amerika Serikat tentang sejarah hubungan Indonesia-Amerika Serikat pada masa pemerintahan Orde Baru. Berbeda dengan banyak sejarawan Indonesia, Baskara berpendapat bahwa pemerintahan Lyndon B. Johnson memainkan peran yang lebih besar dalam proses peralihan dari pemerintahan Sukarno ke pemerintahan Suharto daripada yang sebelumnya diperkirakan. Dengan mempelajari pengertian pemerintahan Johnson terhadap Indonesia, strategi Perang Dingin mereka, dan tanggapan mereka terhadap perubahan iklim politik di Indonesia, Baskara berharap bahwa penelitiannya ini bisa menyumbangkan sebuah pandangan baru di dalam konteks hubungan Amerika Serikat-Indonesia selama era tahun 1960an. Baskara juga menjadi salah seorang kontributor buku The Cambridge Encyclopedia of the Jesuits (2017). Saat ini Baskara mengajar Sejarah dan Kajian Budaya di Universitas Sanata Dharma (USD) di kota Yogyakarta. Baskara telah menerbitkan sejumlah buku dan artikel mengenai sejarah Indonesia di media-media cetak Indonesia maupun di luar Indonesia, dan pernah bekerja sebagai peneliti paruh-waktu di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Besama dosen-dosen USD dia mendirikan Pusdema (Pusat Kajian Demokrasi dan Hak Azasi Manusia) dan sekaligus menjadi direkturnya. Karya tulis
Catatan kaki
Pranala luar |