Bardock (バーダック, Bādakku) adalah petarung Saiya kelas rendah, pasangan dari Gine, dan ayah dari Raditz dan Kakarot (Goku). Dia membuat kemunculan pertamanya sebagai protagonis utama dalam TV spesial 1990 Dragon Ball Z: Bardock - The Father of Goku. Kehidupannya sebelum kemunculannya di TV spesial tidak diketahui, tetapi dia ditunjukan menjadi pemimpin timnya sendiri ke dalam pertempuran dan mereka selalu berhasil menyelesaikan tugas mereka. Dia adalah petarung yang terampil dan seorang Prajurit Saiya yang setia terhadap Frieza, sampai ia mengetahui bahwa Frieza merencanakan pemusnahan terhadap Bangsa Saiya. Ia diberikan kemampuan untuk melihat masa depan oleh Prajurit Kanassan terakhir dan melalui penglihatan ini dia pada akhirnya melihat pembantaian terhadap Bangsa Saiya.
Penampilan
Selaras dengan perkataan Raditz di sebuah bab dalam manga Dragon Ball serta Frieza ketika dia bertemu pertama kalinya dengan Goku bahwa penampilan Bardock sangat mirip dengan Goku: dia memiliki rambut yang kumal yang sebagiannya berdiri sampai ujung, tetapi Bardock memiliki bekas luka di pipi kirinya dan dia memiliki kulit yang lebih gelap. Anak tertua Bardock; Raditz hanya mewarisi mata dan raut wajahnya saja. Di Dragon Ball Minus, Bardock memakai pakaian tempur dengan bantalan bahu dan sepatu bot. Di Bardock - The Father of Goku dia menggunakan pakaian tempur hitam dan hijau dan sebuah Scouter hijau di mata kirinya. Kemudian, dia memakai armband' Tora yang berlumuran darah sebagai ikat kepala ketika dia bertarung melawan anak buah Dodoria di Planet Meat.
Di desain karakter orisinil Katsuyoshi Nakatsuru, Bardock mempunyai bekas luka yang lebih panjang, rambutnya lebih lebat (mirip rambut Vegeta), pakaian tempurnya berwarna hijau terang, dan memiliki 3 atau 4 flap di pinggangnya, dan tidak mengenakan celana yang panjang yang ia kenakan dalam desain akhir Akira Toriyama untuk TV spesial tahun 1990.
Kepribadian
Kepribadian menampilkan beberapa kepribadian yang merupakan tipikalnya Bangsa Saiya, tetapi dia juga menampilkan sifat yang tidak biasa. Dia adalah orang yang gila bertarung, tetapi jika dibandingkan dengan Saiya lain yang berhati dingin dan berpikir pendek, dia memiliki pemikiran yang tenang dan sedikit rasa kemanusiaan. Karena aksinya menyelamatkan bangsanya yang jarang dimiliki seorang Saiya. Dia sangat dihormati di antara petarung kelas rendah lainnya. Tidak sama dengan Saiya biasa yang sebagian besar memiliki rasa peduli yang sedikit untuk temannya, Bardock sangat mempedulikan anggota timnya dan marah sekali setelah menemukan mereka terbunuh di Planet Meat, khususnya Tora selama percakapan terakhir mereka. Dia agak sombong, gila bertarung dan akan membunuh dengan darah dingin. Dia memiliki rasa pantang mundur dan tidak takut (yang ia tularkan pada anaknya Son Goku); itu dibuktikan olehnya dan timnya yang menerima misi yang bahkan membuat bingung prajurit elite Frieza dan mengambil tanggung jawab dalam menghadapi Frieza sendirian. Dia adalah orang yang memiliki taktik jitu dalam pertempuran, sanggup merasakan situasi di sekitarnya dan bertindak secara bersamaan, ini ditunjukan dengan kemampuannya saat menghadapi orang-orang Frieza.
Sampai "hadiah" orang Kanassan mulai mengubah hidupnya, Bardock tak berpikir akan dirinya yang menjadi seorang ayah dan dia tidak mengakui anaknya yang baru lahir Kakarot kecuali ketika anaknya menjadi topik pembicaraan di antara timnya dan ketika dia mulai mengalami penglihatan tentang Kakarot. Bagaimanapun, di Dragon Ball Minus Bardock menampilkan sebuah sikap yang lebih bersosial bahkan menyapa Saiya lain setelah tiba di planetnya.
Bardock terkenal karena keberaniannya bahkan di antara para Saiya. Dia menunjukan keberaniannya ketika dia melihat takdir buruk yang mendekat; malahan mempertaruhkan hidupnya sendiri, dia memilih tetap berdiri dan bertarung sampai mati.
Di manga Episode of Bardock, Bardock tetap memiliki sosialitasnya, Bardock mengatakan namanya ke Berry tepat saat Berry bertanya padanya. Tapi dia juga menunjukan sedikit kebengalan, ketika Berry menawarkannya sekeranjang makanan dan dia menolaknya bahkan saat lapar, tetapi segera Bardock mulai menerima ketekunan Berry dan menjadi lebih lembut dengan anak itu. Ketika Bangsa Plan berterimakasih pada Bardock setelah mengalahkan Chilled, Bardock membalasnya dengan senyuman.
Silsilah
Lihat pula
Pranala luar
Dragonball.wikia.com