Perhatian: untuk penilai, halaman pembicaraan artikel ini telah diisi sehingga penilaian akan berkonflik dengan isi sebelumnya. Harap salin kode dibawah ini sebelum menilai.
Cari artikel bahasaCari berdasarkan kode ISO 639 (Uji coba)Kolom pencarian ini hanya didukung oleh beberapa antarmuka
Halaman bahasa acak
Bahasa Tukang Besi (Wakatobi, Pulo[3]) adalah sebuah bahasa yang dituturkan oleh masyarakat di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Terdapat empat dialek dalam dua rumpun dialek utama, yakni Wangi-Wangi dan Kaledupa (Tukang Besi Utara), serta Tomia dan Binongko (Tukang Besi Selatan).[4] Persentase perbedaan antarkeempat daerah pengamatan tersebut berada dalam kategori beda dialek, yaitu berkisar antara 33%–45%.
Hasil penghitungan dialektometri menunjukkan isolek bahasa Tukang Besi merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan berkisar antara 81%–100% jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa di Sulawesi Tenggara, misalnya dibandingkan dengan bahasa Muna dan Buton.[5]
Dialek
Terdapat beberapa dialek dalam bahasa Tukang Besi, diantaranya ialah:
Tukang Besi
Tukang Besi Utara
Kaledupa
Wanci
Tukang Besi Selatan
Binongko
Tomia
Fonologi
Bahasa Tukang Besi memiliki 25 konsonan fonem dan 5 dasar-sistem vokal.[6] Bahasa Ini mengutamakan tekanan biasanya pada suku kata terakhir kedua contoh pada kure'u 'puyuh' atau ha'a 'apa'. Bahasa ini memiliki dua konsonan implosif, yang jarang ada dalam bahasa-bahasa di dunia yakni [ɓ] pada kata ɓaramo 'jangan' dan [ᶑ] pada kata ᶑarano 'banyak'. Koronal plosif dan [s] telah melakukan pranasalisasi pendamping yang bertindak sebagai fonem yang terpisah.
[b] hanya muncul dalam kata-kata pinjaman, meskipun berbeda dengan [ɓ], [d] dan [z] tidak fonemis dan muncul hanya sebagai alofon dari [dʒ] yang juga hanya muncul pada kata-kata pinjaman.
^Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Tukang Besi". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.Pemeliharaan CS1: Tampilkan editors (link)