Asrama Indonesia Merdeka adalah sebuah tempat yang dibuat oleh Kekaisaran Jepang untuk mengkader para calon pemimpin Indonesia merdeka.[1]
Sejarah
Asrama Indonesia Merdeka dibentuk atas prakarsa Laksamana Tadashi Maeda dalam kapasitasnya sebagai kepala Bunkafu dalam Angkatan Laut Kekaisaran Jepang atau Kaigun pada Oktober 1944 sebagai bentuk implementasi nyata atas "Janji Koiso" akan memberikan kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia. Asrama ini diawasi oleh Yoshizumi Tomegoro dan Nishijima Shigetada, asrama ini dimaksudkan untuk menciptakan generasi pemimpin Indonesia merdeka kelak.[2]
Asrama ini memunculkan kontroversi di dalam Angkatan Bersenjata Kekaisaran Jepang, terutama dari Angkatan Darat Kekaisaran Jepang atau Rikugun. Meskipun tidak disukai oleh pihak Rikugun, Maeda tetap mempersilahkan dan melindungi para tokoh Kemerdekaan Indonesia untuk menngajarkan apapun kepada peserta kaderisasi di asrama tersebut. Peserta kaderisasi gelombang pertama di asrama ini sekitar tiga puluh orang lulus pada April 1945, kemudian disusul oleh peserta gelombang kedua sekitar delapan puluh orang yang mulai pada Mei 1945, namunpeserta gelombang kedua tidak pernah menyelesaikan kaderisasinya, karena Kekaisaran Jepang kalah dalam Perang Dunia II.[2]
Referensi
- ^ Nino Oktorino, Ensiklopedi Pendudukan Jepang di Indonesia, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2013) hal. 8 - 9
- ^ a b Nino Oktorino, Ensiklopedi Pendudukan Jepang di Indonesia, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2013) hal. 8