Asma Barlas (lahir 1950) merupakan penulis dan akademisi Pakistan-Amerika. Ia menekuni kajian komparasi dan politik internasional, Islam dan hermeneutika Al-Qur'an, dan kajian perempuan.[1]
Kehidupan awal dan pendidikan
Asma Barlas lahir di Pakistan pada 1950.[2] Ia mendapatkan gelar sarjananya di Jurusan Sastra dan Filsafat Inggris Kinnaird College dan gelar magister Jurnalisme dari Universitas Punjab. Selain itu, ia juga mendapatkan gelar magister dan doktor dalam studi internasional University of Denver . [3] [4]
Karier
Asma Barlas adalah salah satu perempuan yang ditetapkan di dinas luar negeri pada 1976.[3][5] Selang enam tahun kemudian, ia diberhentikan atas instruksi Jenderal Zia ul Haq.[3][5] Ia pernah bekerja sebagai asisten editor pada The Muslim, sebuah surat kabar oposisi.[6] sebelum akhirnya mendapatkan suaka di Amerika Serikat pada 1983.[3]
Asma Barlas bergabung dengan Jurusan Politik Ithaca College pada 1991. Ia adalah pendiri dan direktur Pusat Studi Budaya, Ras, dan Etnis selama 12 tahun. Ia memegang Spinoza Chair di Departemen Filsafat Universitas Amsterdam pada 2008.[3][7]
Riset
Asma Barlas menekuni tentang bagaimana umat Islam memproduksi pengetahuan agama, terutama terkait tafsir yang patriarkhis di Al-Qur'an. Ketekunan dan minatnya tersebut tertuang dalam buku terkenalnya, "Believing Women" in Islam: Unreading Patriarchal Interpretations of the Qur'an.[8]
Ia menolak anggapan bahwa pandangan dan interpretasinya tentang Islam sebagai “feminisme Islam”, kecuali bila istilah tersebut diartikan sebagai diskursus kesetaraan gender dan keadilan sosial yang mendapatkan pemahaman dan mandatnya dari Alquran untuk mencari praktik hak dan keadilan yang universal di lintasan zaman.
Dalam karya pertamanya, Democracy, Nationalism and Communalism: The Colonial Legacy in South Asia, Asma Barlas menelusuri hubungan militer dalam politik Pakistan dengan praktik penjajahan Inggris.
Karya
Buku
- Islam, Muslims, and the US: Essays on Religion and Politics (India, Global Media Publications, 2004)
- "Perempuan Beriman" dalam Islam: Penafsiran Patriarkal yang Tidak Dibaca atas Al-Qur'an (University of Texas Press, 2002).
- Democracy, Nationalism, and Communalism: The Colonial Legacy in South Asia (Westview Press, 1995)
- Confronting Qur'anic Patriarchy (University of Texas Press, 2018) (forthcoming) (co-written with Raeburn Finn) ??
- "Believing Women" in Islam: Unreading Patriarchal Interpretations of the Qur'an (Revised edition. University of Texas Press, February 2019) [9]
Esai
- "Reviving Islamic Universalism: East/s, West/s, and Coexistence," in Abdul Aziz Said and Meena Sharify-Funk (eds.), Contemporary Islam: Dynamic, Not Static (Routledge, 2006).
- "Women's and Feminist Readings of the Qur'an," in Jane Dammen McAuliffe (ed.), Cambridge Companion to the Qur'an (Cambridge University Press, 2006).
- "Globalizing Equality: Muslim Women, Theology, and Feminisms," in Fera Simone (ed.), On Shifting Ground: Muslim Women in the Global Era (NY: Feminist Press, 2005).
- "Amina Wadud's Hermeneutics of the Qur'an: Women Rereading Sacred Texts," in Suha Taji-Faruqi (ed.), Contemporary Muslim Intellectuals and the Quran: Modernist and Post Modernist Approaches (Oxford: Oxford University Press, 2004).
Lihat juga
Referensi
Pranala luar