Amahusu adalah negeri di kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Maluku, Indonesia.
Etimologi
Penamaan Amahusu setidaknya memiliki dua versi. Versi pertama, kata ama bermakna "bapak" dan kata husu bermakna "lebih muda". Versi kedua, kata ama artinya "negeri" (desa), sementara husu artinya "berburu". Amahusu memiliki teun Harmalakkabessy. Teun Amahusu menunjukkan posisi mereka sebagai sekutu laki-laki dan perlambang maskulinitas dalam hubungan pela dengan Hatalai. Hatalai sendiri ber-teun Silawanabessy yang menunjukkan bahwa negeri itu adalah sekutu perempuan dan perlambang femininitas.
Hubungan sosial
Pada masa lalu, antara Amahusu dengan Lilibooi dan Hitumessing terdapat hubungan adat melalui ikrar matakau. Namun, dewasa ini hubungan adat antara ketiga negeri sudah punah dan terlupakan. Amahusu juga dikenang oleh kalangan Muslim di Kota Ambon sebagai negeri Kristen yang membantu dalam pembangunan Masjid Raya Al-Fatah,[3] masjid utama dan terbesar di Kota Ambon.
Pela
Amahusu terikat pela minum darah dengan Hatalai. Pada masa lalu, Kapitan Sau Nusa dari matarumah Mainake di Amahusu berjumpa dengan seorang kapitan perempuan asal Hatalai, Nene Ahun. Mereka bertempur, tetapi tidak ada yang kalah dan menang. Kemudian, diadakan perdamaian antara keduanya di dekat kebun milik Kapitan Ilan Trete dari Negeri Soya. Kapitan Sau Nusa menangkap putri Ilan Trete, memenggalnya, dan meminum darahnya bersama Kapitan Nene Ahun seraya mengikrarkan pela antara kedua negeri. Sekitar kebun Ilan Trete yang menjadi tempat diikrarkannya pela Hatalai dan Amahusu saat ini masuk ke dalam pertuanan Urimessing dan dulu di sana ada pisau yang terbuat dari batu, wujud sisa peninggalan megalitikum. Namun, pisau yang dimaksud saat ini sudah tidak ada lagi. Disebutkan pula bahwa Amahusu ber-pela dengan Hualoy.
Gandong
Hubungan gandong diikat dengan dua negeri Muslim di Jazirah Leihitu, Laha dan Tial.
Tokoh terkenal
Zeth Lekatompessy, dikenal sebagai Bapak Teka, adalah salah seorang musisi legendaris Maluku. Bapak Teka wafat pada 11 Februari 2022 dan dikebumikan di Amahusu, kampung halamannya.[5][6]
Referensi
Daftar pustaka
Pranala luar