Ali Laarayedh
Ali Laarayedh (bahasa Arab: علي العريّض, ʿAlī al-ʿArayyiḍ; lahir 15 Agustus 1955) adalah politikus Tunisia yang menjabat sebagai Perdana Menteri Tunisia sejak 2013 hingga 2014. Sebelumnya ia adalah Menteri Dalam Negeri dari tahun 2011[1][2][3] hingga 2013. Setelah pengunduran diri Perdana Menteri Hamadi Jebali, Laarayedh ditunjuk sebagai Perdana Menteri pada Februari 2013. Ia adalah anggota dari Gerakan Ennahda. Laarayedh lahir di Medenine pada tahun 1955.[2][4] Laarayedh telah menikah dan dikaruniai tiga anak.[3] Istrinya adalah seorang teknisi medis.[5] Laarayedh mengundurkan diri pada 9 Januari 2014.[6] Aktivisme politikLaarayedh adalah juru bicara Gerakan Ennahda dari tahun 1981 hingga ia ditangkap pada 1990. Setelah ia dilecehkan oleh polisi di bawah masa Presiden Habib Bourguiba, ia dijatuhi hukuman lima belas tahun penjara di bawah masa Presiden Zainal Abidin bin Ali, pada waktu itu dia mengalami berbagai penyiksaan. Di antaranya ia diancam dengan transfusi HIV. Istrinya, Wided Lagha, mengalami pelecehan seksual dan direkam oleh pejabat dari Kementerian Dalam Negeri.[2] KarierPada 20 Desember 2011, setelah Presiden Ben Ali digulingkan, ia bergabung dengan Kabinet Jebali sebagai Menteri Dalam Negeri.[3][7] Ia berjanji untuk mendukung perdamaian di Tunisia, menolak ekstremisme agama, tribalisme atau regionalisme.[7] Pada 22 Februari 2013, Laarayedh ditunjuk sebagai Perdana Menteri setelah Hamadi Jebali mengundurkan diri dari jabatannya itu.[4] Referensi
|