Alfred Eisenstaedt (6 Desember 1898 – 24 Agustus 1995) adalah salah satu pionir fotojurnalisme.
Alfred mulai menekuni minat fotografinya saat di mana pamannya memberikan Kodak Folding Camera No. 3 sebagai hadiah ulang tahunnya ke-14.
Awal karier fotografi
Pada tahun 1928, Alfred memulai kariernya sebagai fotografer lepas di Pacific & Atlantic Photo yang berkantor di Berlin. Pacific & Atlantic Photo kemudian diambil alih oleh Associated Press pada tahun 1931.
Satu penugasan resmi pada awal kariernya adalah meliput pemenang penghargaan Nobel bidang sastra di Stockholm pada Desember 1929.
Pada awal kariernya sebagai fotografer, Alfred menggunakan peralatan view camera dengan negatif pelat kaca. Kamera ini sangat berat dan harus selalu dipasang pada tripod. Meskipun begitu, kendala ini tidak menghalangi Alfred untuk mengambil beberapa foto legendaris yang sangat dikagumi sampai masa sekarang. Beberapa di antaranya seperti foto seorang gadis pada Premiere di theater La Scala - Milan, Itali, dan foto seorang kapten pelayan di Grand Hotel, Saint Moritz.
Pada foto kapten pelayan di St. Moritz, Alfred menjelaskan bahwa dia ingin memotret keunikan pelayan-pelayan disana yang di mana mereka berlalu lalang meluncur diatas skating es. Jadi dia menempatkan sebuah kursi, kemudian memfokus lensa kamera Miroflex dia pada kursi tersebut. Kemudian dia meminta kapten pelayan disana meluncur melewati samping kursi tersebut.
Dalam masa-masa awal kariernya, Alfred banyak memotret persona-persona terkenal dari berbagai bidang seperti musisi, penulis, bangsawan, dan ilmuwan.
Pada tahun 1933, Alfred diberi tugas untuk meliput pertemuan Adolf Hitler dan Benito Mussolini. Dalam pertemuan ini Alfred juga memotret Joseph Goebbels yang kelak menjadi menteri propaganda Nazi sesudah Adolf Hitler naik tahta pada tahun 1935. Seperti umunya keturunan Yahudi yang bermukim di Jerman pada zaman itu, Alfred memilih untuk bermigrasi ke Amerika menghindari rezim Nazi yang anti Yahudi.
Karier di Amerika
Pada tahun 1935, Alfred mulai memakai kamera RolleiflexTwin Lens Reflex yang lebih praktis. Satu hal yang dia sukai dari kamera Rolleiflex dengan top-down focusing adalah dia bisa memotret tanpa perlu mengangkat kamera ke matanya. Satu hal lain yang disukai Alfred tentang kamera Rolleiflex adalah suara shutter yang halus sehingga tidak menarik perhatian subjek yang dipotret. Selain Rolleiflex, Alfred juga menggunakan kamera Leicarangefinder format 35mm.
Selama hidupnya, Alfred berafiliasi dengan majalah Life sebagai kontributor rutin antara 1936-1972. Sekitar 90 foto yang dibuat Alfred dimuat pada halaman sampul depan majalah Life.
Beberapa hal yang sangat diperhatikan Alfred dalam suatu foto adalah komposisi dan pencahayaan alami. Dengan peralatan yang minimalis, ringan dan kemampuan Alfred untuk membaur dengan lingkungan sekitar membuat dia seolah-olah tidak hadir didepan subjek fotonya.