Alex Cheung
Alex Cheung adalah penulis, peneliti dan budayawan berkewarganegaraan Indonesia.[3][4] Penelitiannya sebagian besar difokuskan pada bidang budaya dan kemasyarakatan etnis Tionghoa-Indonesia.[5] Peneliti bidang ketionghoaanSelain sebagai motivator dan pengusaha, Alex Cheung merupakan seorang peneliti sekaligus budayawan dalam bidang ketionghoaan. Studi pada bidang ketionghoaan dapat diartikan sebagai efek dari membaiknya atmosfer kebudayaan Tionghoa di Indonesia, dengan diikuti tingginya minat generasi muda Tionghoa Indonesia untuk menggali aspek kebudayaan Tionghoa yang hampir punah. Penelitian pertamanya dilakukan bersama Charly Huang dan Erwin Tan dalam Melacak Jejak Kungfu Tradisional di Indonesia (2016, Suara Harapan Bangsa).[2] Hasil penelitian yang terperinci ini didapat dari penelusuran dan wawancara ke seluruh wilayah Indonesia selama 4 tahun. Berbagai informasi penting yang mereka gali antara lain nama-nama pendahulu (leluhur), pewaris, dan praktisi seni kungfu di Indonesia dari masa awal hingga era modern.[5] Dapat dikatakan hampir sejak awal kedatangan etnis Tionghoa di Nusantara, mereka telah membawa tradisi bela diri bahkan beberapa di antaranya mempengaruhi seni bela diri masyarakat lokal non-Tionghoa, contohnya Silat Beksi dari Betawi.[5] Hasil penelitian ini dinilai oleh pakar etnis Tionghoa-Indonesia, Leo Suryadinata, sebagai bahan yang berharga mengingat banyak informasi tulis dan cetak yang berkaitan dengan etnis Tionghoa telah hilang, sehingga informasi penting kebanyakan adalah hasil wawancara langsung maupun dokumen pribadi dari praktisi kungfu yang bersangkutan.[6] Buku
Pranala luar
Referensi
|