Al-Qadir
Dia dilantik sebagai khalifah setelah pengunduran diri sepupunya, ath-Tha'i dari jabatannya. Saat dilantik al-Qadir tidak berada di tempat. Dia baru datang ke Baghdad pada tanggal sepuluh Ramadan 381 H (sekitar 20 November 991), dan baru keesokan harinya secara resmi ia menjalankan roda pemerintahan. Ia sosok yang tegas, dipatuhi, disegani, murah hati, dan penyantun. Ia tokoh yang disegani oleh para pemilik otoritas dari kalangan bangsa Turki dan Ad-Dailam, sehingga mereka patuh kepadanya. la juga merupakan figur yang dicintai rakyat, sehingga kekuasaannya nyaris tanpa gangguan. Ia mengambil langkah gebrakan dengan memperbarui undang-undang Khilafah Abbasiyah. Ibnu Dihyah mendeskripsikan Khalifah Al-Qadir Billah sebagai imam yang zuhud dan ahli ibadah. Pada masa kekhalifahannya, eksistensi , Islam tegak, kawasan Al-Jazirah dan Syam dikuasai, negeri Sind dan India berhasil ditaklukkan. la salah satu ulama khalifah. Ia menulis buku tentang Al-Ushul. Di dalamnya mengulas tentang keutamaan-keutamaan Umar bin Abdul-Aziz , menilai kafir terhadap Mu'tazilah dan orang-orang yang menyebut Al-Qur'an adalah makhluk. Lihat, Ibnu Al-Atsir (9/28, 143), Tarikh Baghdad (4/37), dan Tarikh Al-Khamis (2/355).Dizamannya hidup Ulama yang juga sebagai Qadhi (Hakim) Abu Al-Hasan Al-Mawardi atau sering kita kenal dengan Imam Mawardi Dia meninggal pada tanggal 11 Zulhijah 422 H atau 29 November 1031. Dan masa pemerintahannya berlangsung selama 41 tahun 3 bulan. [1] Catatan:
ReferensiBerdiri dan runtuhnya Khilafah Abbasiyah (oleh Muhammad al-khudari bek[2] Terbitan: Maktabah at-taufiqiyah, 2016
|