Sebuah akuifer artesis adalah sebuah akuifer terbatas berisi air tanah yang akan mengalir ke atas melalui sebuah sumur yang disebut sumur artesis tanpa perlu dipompa. Air dapat mencapai permukaan tanah apabila tekanan alaminya cukup tinggi, dalam hal ini sumur itu disebut sumur artesis mengalir.
Sebuah akuifer adalah satu tingkatan batu halus, seperti batu kapur atau batu pasir yang menyerap air dari sebuah aliran air. Batu berpori-pori terletak di antara batu kedap air atau tanah liat. Ini mengakibatkan tekanan tinggi, sehingga ketika air menemukan jalur keluar, air tersebut melawan gravitasi dan mengalir ke atas daripada ke bawah. Pengisian akuifer terjadi ketika permukaan air di daerah pengisiannya berada pada ketinggian yang lebih tinggi daripada kepala sumur.
Akuifer air fosil juga bisa dianggap artesis bila mengalami tekanan yang cukup dari batu-batu sekitarnya. Hal ini sama dengan banyaknya sumur minyak yang diberi tekanan.
Asal
Sumur artesis memiliki nama yang berasal dari bekas provinsi Artois di Prancis, tempat banyak sumur artesis dibor oleh biarawan Carthusian sejak 1126.[1]
Contoh sumur artesis
Australia
The Great Artesian Basin adalah cekungan artesis terbesar dan terdalam di dunia, mencakup 23% benua Australia.
Amerika Serikat
Sejumlah kota di Amerika Serikat dinamai Artesia karena keberadaan sumur-sumur artesis di sekitarnya. Situs sumur-sumur artesis lainnya meliputi:
Air mancur Trafalgar Square, London (1844 hingga 1890), sumurnya mencapai kedalaman 130m.
Prancis
Grenelle Well di Paris (dibuka tahun 1841) yang mencapai kedalaman hampir 600m.
Passy Well, Prancis (dibuka tahun 1860)
Sistem artesis dalam budaya masyarakat
Selama bertahun-tahun, Olympia Beer (Tumwater, Washington) telah memroduksi bir dengan air yang diperoleh dari sumur artesis. Promosi perusahaan mengakatan banyak air artesis dipakai dalam proses pembuatan bir. Tetapi, iklannya tak pernah menjelaskan apa itu air artesis, dan mengklaim bahwa air tersebut dikontrol oleh penduduk "Artesian" yang dianggap sebagai mitos.[2] Setelah tempat pembuatan bir ini diambil alih oleh perusahaan yang lebih besar, penggunaan air artesis dihentikan, dan begitu juga kampanye periklanan.[3]
Di pusat kota Olympia, berbagai usaha dilakukan untuk mengurangi penggunaan air artesis di satu-satunya sumur umum dan telah menjadi misi dari H2Olympia: Artesian Well Advocates[4]