Ahli bedah-cukur, salah satu praktisi medisEropa yang paling umum pada Abad Pertengahan, umumnya bertugas merawat tentara selama dan setelah pertempuran. Di era ini, operasi jarang dilakukan oleh dokter, tetapi oleh tukang cukur, yang memiliki pisau cukur dan koordinasi yang sangat diperlukan untuk pekerjaan mereka, dipanggil untuk berbagai tugas mulai dari memotong rambut hingga mengamputasi anggota badan.
Pada periode ini mortalitas pembedahan sangat tinggi, karena kehilangan darah dan infeksi. Namun, karena para dokter mengira bahwa membiarkan kehilangan darah akan mengobati penyakit, tukang cukur juga menggunakan lintah. Sementara itu, dokter menganggap diri mereka berada di atas operasi.[1] Dokter kebanyakan mengamati pasien bedah dan menawarkan konsultasi, tetapi sebaliknya sering memilih pekerjaan akademisi, bekerja di universitas, atau memilih tinggal di istana tempat mereka merawat orang kaya.