Agnes Chow Ting (Hanzi tradisional: 周庭; lahir 3 Desember 1996) adalah seorang penggiat sosial asal Hong Kong. Ia adalah anggota Komite Pendirian Demosistō dan mantan jurubicara Scholarism. Awalnya kandidat untuk pemilihan Pulau Hong Kong 2018, ia dilarang maju karena pendirian partainya yang mendorong "penentuan nasib sendiri". Agnes Chow adalah salah satu dari segelintir aktivis.
Oleh pendukungnya, Chow dipanggil dengan sebutan "The Real Mulan" dan banyak dari mereka membuat cuitan di X untuk menunjukkan dukungannya di media sosial luar negeri, mengacu pada tokoh pahlawan perempuan China yang legendaris, yang diceritakan berjuang menyelamatkan keluarga dan negaranya.[1]
Di Jepang, peristiwa penangkapan Chow sempat memicu gelombang protes dengan ribuan warganet yang mempopulerkan tagar #FreeAgnes di media sosial. Oleh media lokal, Agnes Chow yang fasih berbahasa Jepang itu didaulat sebagai “dewi demokrasi” dan disamakan dengan karakter Mulan.[2]
Penangkapan Chow menimbulkan kekhawatiran dari pendukungnya dan rakyat Hong Kong. Karena UU keamanan baru yang ditetapkan berpotensi digunakan untuk mengkriminalisasi tokoh-tokoh yang berseberangan dengan pemerintah.[3]
Agnes mengungkapkan kecemasannya di masa depan, ia khawatir siapa pun yang menentang kebijakan pemerintah akan dianggap sebagai musuh negara.[4]
Atas kegigihannya dalam berkomitmen memperjuangkan kedamaian dan menegakkan prinsip Hong Kong yang bebas dan makmur, ia dan rekan-rekannya dinobatkan oleh Parlemen AS untuk menerima Penghargaan Nobel Perdamaian 2018.[4]
Biografi
Ia mula-mula ikut serta dalam gerakan anti-Moral dan Pendidikan Nasional sebagai jurubicara kelompok penggiat pelajar Scholarism pada 2012. Ia merupakan murid Kelas 6 di Holy Family Canossian College dan memprotes melawan implementasi skema Moral dan Pendidikan Nasional yang mereka anggap sebagai "pencucian otak". Gerakan tersebut berhasil menghimpun ribuan pengunjuk rasa yang berkumpul di depan Central Government Complex yang berujung pada pelengseran pemerintah pada September 2012.[5]
Sejak Usia 15 Tahun, Chow telah terjun ke dunia politik. Chow tergabung dalam gerakan yang dipelopori oleh anak-anak muda untuk memprotes rencana menerapkan "pendidikan moral dan nasional" di sekolah-sekolah umum, kendati program pendidikan tersebut diduga akan melanggengkan sistem pemerintahan yang semakin keras dan otoriter.[6]
Dalam protes Gerakan Payung yang terjadi pada tahun 2014, ia bertemu dengan aktivis Joshua Wong. Kemudian pada tahun 2016, Agnes Chow dan Joshua Wong beserta aktivis Hong Kong lainnya membentuk partai Demosisto.[7]
Referensi
Jabatan partai politik
|
Jabatan baru
|
Deputi Sekretaris-Jenderal Demosistō 2016–2017
|
Diteruskan oleh: Chris Kwok
|