Afonso meninggal karena epilepsi pada usia dua tahun dan kematiannya sangat berpengaruh buruk pada keadaan mental kaisar. Tahun depannya, Pedro dan Teresa Cristina memiliki anak lelaki lagi yang bernama Pedro Afonso, tetapi meninggal saat ia masih bayi. Setelah kehilangan anak lelaki keduanya, fikiran Pedro mulai meragukan keberlangsungan sistem monarki. Dia masih mempunyai anak perempuan, Isabel tetapi tidak yakin bahwa perempuan mampu untuk menjadi pewaris yang cocok. Dia menunjukkan kepedulian yang rendah tehadap pengaruh kebijakannya kepada sistem monarki sehingga dia tidak menyediakan pendidikan sebagai seorang calon ratu untuk Isabel. Tindakannya ini gagal menciptakan penerimaan yang pantas bagi Isabel untuk diterima di dalam kelas politik yang ada di negara ini. Kurangnya perhatian Pedro II untuk melindungi sistem pemerintahan monarki di Brasil menjadi alasan utama kejatuhan monarki di negara ini.
Menteri Amerika Serikat di Brasil melaporkan bahwa kelahiran pangeran ini disambut " Oleh roket dan artileri yang diikuti dengan festival meriah di istana... dan oleh penampilan serta pameran dari berbagai macam perayaaan oleh publik".[7] Sesuai kebiasaan wangsa Braganza, kelahiran Afonso merupakan acara resmi yang dihadiri anggota kerajaan.[8] Pedro II segera mempersembahkan bayi kearah kerumunan yang berkumpul di istana sambil mengumumkan " Tuan-tuan, pangeran ini yang Tuhan..." saat itu dia kalut dalam emosi dan tidak mampu melanjutkan.[9][10] Kelahirang pewaris lelaki yang sangat dibutuhkan— yang dianggap pada orang-orang pada masa itu— disambut oleh kebahagiaan di seluruh wilayah kekaisaran.[11]Luís Alves de Lima e Silva menulis untuk ayahnya yang tertulis "Tidak ada yang lebih bahagia dari aku atas kelahiran sang pangeran".[12]
Barman, Roderick J. (1999). Citizen Emperor: Pedro II and the Making of Brazil, 1825–1891. Stanford, California: Stanford University Press. ISBN978-0-8047-3510-0.
Barman, Roderick J. (2002). Princess Isabel of Brazil: gender and power in the nineteenth century. Wilmington, Delaware: Scholarly Resources. ISBN978-0-8420-2846-2.
Calmon, Pedro (1975). História de D. Pedro II (dalam bahasa Portuguese). 5. Rio de Janeiro: J. Olympio.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Diener, Pablo; Costa, Maria de Fátima (2002). Rugendas e o Brasil (dalam bahasa Portuguese). São Paulo: Capivara. ISBN978-85-89063-08-1.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Kraay, Hendrik (2013). Days of National Festivity in Rio de Janeiro, Brazil, 1823–1889. Stanford, CA: Stanford University Press. ISBN978-0-8047-8610-2.
Lira, Heitor (1977). História de Dom Pedro II (1825–1891): Ascenção (1825–1870) (dalam bahasa Portuguese). 1. Belo Horizonte: Itatiaia.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Laemmert, Eduardo (1847). Almanak Administrativo, Mercantil e Industrial (Almanaque Laemmert) (dalam bahasa Portuguese). Rio de Janeiro: Eduardo e Henrique Laemmert & C.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Laemmert, Eduardo (1849). Almanak Administrativo, Mercantil e Industrial (Almanaque Laemmert) (dalam bahasa Portuguese). Rio de Janeiro: Eduardo e Henrique Laemmert & C.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Rodrigues, José Carlos (1863). Constituição política do Império do Brasil (dalam bahasa Portuguese). Rio de Janeiro: Typographia Universal de Laemmert.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Santo Ângelo, Manuel de Araújo Porto Alegre, Baron of (1848). "Oblação do Instituto Historico e Geographico Brazileiro á memoria de seu presidente honorario o senhor Dom Affonso, augusto primogenito de SS. MM. II". Revista do Instituto Histórico e Geográfico Brasileiro (dalam bahasa Portuguese). Rio de Janeiro: Imprensa Nacional. XI: 5–7.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Schiavo, José (1953). "A família Imperial do Brasil". Anuário do Museu Imperial (dalam bahasa Portuguese). Rio de Janeiro: Ministério da Educação e Saúde. XIV: 111–247.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Generasi yang mengindikasikan keturunan dari Afonso I, Adipati Braganza, pendiri Wangsa Braganza, sampai João II, Adipati Braganza, penguasa Braganza pertama dari Portugal; yang dimiringkan mengindikasikan kepala dari Wangsa tersebut
Generasi yang mengindikasikan keturunan dari João IV, Raja Portugal, dulunya João II, Adipati Braganza, penguasa Braganza pertama di Portugal, sampai Manuel II, Raja Portugal, penguasa terakhir Portugal, kecuali garis Miguelis; yang dimiringkan mengindikasikan kepala dari Wangsa tersebut
Generasi yang mengindikasikan keturunan dari Miguel I, Raja Portugal, pendiri Wangsa Miguelis, sampai Duarte Pio, Adipati Braganza, kepala Wangsa Braganza saat ini; yang dimiripkan mengindikasikan kepala dari Wangsa tersebut