Adriyanti Firdasari (lahir 16 Desember 1986) adalah pemain bulu tangkis Indonesia. Ia mulai memperkuat tim nasional bulutangkis Indonesia pada 2004 saat berusia 18 tahun. Firdasari dikenal sebagai pemain yang ulet dan berdaya juang tinggi.
Postur tubuh yang cukup tinggi untuk ukuran pemain Indonesia, dan gerakan yang lincah sering menjadikan lawannya harus menerima dropshot mematikan.
Firdasari yang semasa kecilnya berlatih di PB Jaya Raya tersebut menjadi salah satu pemain tunggal putri terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Torehan prestasinya untuk Indonesia adalah menyumbang medali emas di ajang Pesta Olahraga Asia Tenggara 2005 di Filipina, medali perak Pesta Olahraga Asia Tenggara 2007 di Thailand, dan medali perak Pesta Olahraga Asia Tenggara 2011 di Indonesia.
Pada tahun 2009, Firda (sapaan akrabnya) terus menunjukkan permainan yang meningkat. Di turnamen terbuka ia mampu mengalahkan pemain-pemain terbaik dunia, seperti Zhou Mi (Hong Kong) dan Tine Rasmussen (Denmark).
Pada tahun 2012 Firda mewakili Indonesia di ajang Olimpiade Musim Panas di London, Inggris, dia terhenti di babak 16 besar setelah dikalahkan oleh Wang Xin dari Tiongkok.
Di masa-masa emasnya, prestasi Firda mulai menurun bersamaan dengan cedera lutut yang dialaminya. Pada tahun 2015, dia tampil dalam ajang Indonesia Masters yang menjadi turnamen terakhirnya sebagai pemain bulu tangkis profesional.
BWF Grand Prix memiliki dua level, Grand Prix dan Grand Prix Gold. Itu adalah serangkaian turnamen bulu tangkis yang disetujui oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) dan dimainkan antara 2007 dan 2017. Grand Prix Bulu Tangkis Dunia telah disetujui oleh Federasi Bulu Tangkis Internasional dari 1983 hingga 2006.