Abba-El I (bertakhta skt. 1750 SM - 1720 SM - Kronologi tengah) merupakan raja Yamhad (Halab) yang menggantikan ayahandanya Hammurabi I.[1]
Bertakhta
Hammurabi I meninggalkan Yamhad sebuah negara yang makmur, pemerintahan Abba-El relatif damai dan ia memeprtahankan hubungan dagang yang baik dengan Babilon,[2] peristiwa utama pemerintahannya adalah pemberontakan Zitraddu, gubernur kota Irridu yang termasuk di dalam wilayah saudara Abba-el, Yarim-Lim
Sebuah tablet yang ditemukan di Alalakh menjelaskan keadaan yang menyebabkan terbentuknya kerajaan Alalakh; yang mengungkapkan bahwa Abba-El menghancurkan Irridu dan mengkompensasi saudaranya dengan memberinya Alalakh sebagai kerajaan turun temurun untuk dinastinya di bawah suzerenitas Aleppo tapi harus dibatalkan jika Yarim-Lim atau keturunannya berkhianat terhadap Yamhad.
Abba-El bersumpah pada dirinya sendiri untuk tidak menyita kerajaan baru saudaranya dan bahwa ia mungkin akan dikutuk jika ia melakukannya.[3] Sebagai imbalannya, Yarim-Lim bersumpah setia kepada saudaranya yang menyebutkan bahwa jika ia atau keturunannya pernah berkhianat atau menumpahkan rahasia Abba-El ke raja lain, tanah-tanah mereka akan hangus.[4]
Pengaruh bangsa Hurri tampaknya jelas selama pemerintahan Abba-El saat ia mengingat kembali bantuan yang diberikan kepadanya oleh dewi Ḫepat.[5]
Kematian dan silsilah
Abba-El meninggal pada sekitar tahun 1720 SM dan digantikan oleh Yarim-Lim II, yang diduga adalah putranya, tetapi Moshe Weinfeld yakin bahwa Yarim-Lim II dan Yarim-Lim dari Alalakh adalah tokoh yang sama.[6]
Referensi
Kutipan