A Contract with God
Latar BelakangPenulis A Contract with God adalah Will Eisner. Dia lahir di Brooklyn, New York pada 6 Maret 1917 dari keluarga imigran Yahudi yang miskin.[2] Dia mulai terlibat dalam dunia komik pada tahun 1936 sebagai pelampiasannya tidak bisa berkarier di dunia seni lainnya.[3] Pada akhir 1930-an, ia bergabung dengan studio yang memproduksi konten untuk komik tetapi dia meninggalkannya pada tahun 1940. Dia kemudian mendirikan sebuah studio baru di New York dan menghasilkan karyanya yang paling terkenal, The Spirit.[4] Dia memutuskan untuk membuat komik untuk tujuan pendidikan dan komersial dengan mendirikan American Visuals Corporation pada tahun 1948 tetapi bangkrut pada tahun 1972. Will Eisner kemudian bekerja sama dengan penerbit komik lain untuk mencetak ulang kisah-kisah The Spirit karena dia menyadari bahwa masih ada yang berminat membaca komik tersebut dan mereka menunggu karyanya yang lain.[5] Sejak tahun 1950-an, Eisner ingin menulis buku baru, tetapi urung karena respon negatif yang ia peroleh dari teman-temannya sesama pembuat komik. Barulah setelah mendapat tanggapan positif dari seorang penulis komik pada tahun 1970-an, Eisner melihat pasar potensial untuk bukunya. Pada tahun 1978, ia menghasilkan buku pertamanya, A Contract with God. Dia mempopulerkan istilah "novel grafik" lewat pemasaran buku tersebut. Kisah dalam novel ini banyak terinspirasi dari kisah hidup penulis. Meskipun keluarganya religius, dia adalah seorang ateis. Dia mempertanyakan bagaimana Tuhan bisa membiarkan putrinya yang berusia enam belas tahun, Alice, meninggal dunia setelah menderita leukemia selama berbulan-bulan. Dia mencoba menuangkan emosi ini ke dalam bukunya "A Contract with God" dengan memainkan karakter bernama Frimme Hersh.[5] IsiBuku ini terdiri atas empat cerita yang berlatar belakang di sebuah kompleks rumah petak, sebagian berasal dari ingatan pribadi Eisner kecil yang tinggal di sebuah rumah petak di Bronx.[6] A Contract with GodPenulisan cerita ini berdasarkan duka dan amarah Eisner atas kematian putrinya. Frimme Hersh, seorang Yahudi Hasidim asal Rusia yang religius, mengaitkan keberhasilannya dengan nazar yang pernah ditulisnya di atas batu. Nazar itu disebut kontrak dengan Tuhan untuk menjalankan kehidupan dengan kebaikan. Dia pindah ke New York dan kehidupannya cukup nyaman. Pada satu hari, dia menemukan bayi perempuan yang ditinggalkan di depan rumahnya. Dia mengadopsinya dan menamainya Rachel. Sayangnya, bayi tersebut meninggal mendadak akibat sakit. Hersh marah dan menuduh Tuhan melanggar kontrak mereka.[7] Dia meninggalkan imannya dan menjalani kehidupan sebagai pengusaha dan menikahi wanita non-Yahudi. Dia bahkan menjual rumah ibadah yang dipercayakan kepadanya untuk dijaga. Dia membeli bangunan rumah petak ketika bisnisnya gagal dan dia jatuh miskin. Hersh akhirnya pergi meminta para rabi untuk menyusun kontrak baru tetapi dia meninggal akibat serangan jantung ketika kembali ke rumah. Seorang anak laki-laki bernama Shloime menemukan kontrak lama Hersh dan menandainya dengan namanya sendiri.[6] The Street SingerCerita ini terinspirasi dari masa kecil Eisner. "The Street Singer" adalah gambaran kecanduan alkohol dan kekerasan dalam rumah tangga.[8] Diceritakan bahwa seorang penyanyi opera yang sudah tua bernama Maria Marta merayu seorang pria muda penyanyi jalanan bernama Eddie dengan memberikannya sejumlah uang.[9] Eddie menggunakan uang tersebut untuk membeli wiski. Ketika kembali ke rumah, dia melecehkan istrinya yang sedang hamil. Dia berpikir dia dapat dapat memanfaatkan Maria untuk mengangkat kariernya. Namun, dia tidak tahu alamat perempuan tersebut.[10] The SuperCerita ini penuh dengan nuansa pedofilia yang eksplisit.[8] Tuan Scuggs adalah seorang penjaga di kawasan rumah petak. Dia ditakuti oleh para penghuni Yahudi karena pandangan antisemitisnya. Suatu hari, seorang gadis Yahudi berusia sepuluh tahun menawarkan Scuggs untuk mengintip celana dalamnya demi mendapatkan uang. Setelah memperoleh uang, dia meracuni anjing kesayangan Scuggs dan mencuri uangnya. Selanjutnya, gadis tersebut menjebaknya dengan alasan percobaan pemerkosaan dan mengatur penangkapannya. Sebelum polisi masuk ke apartemennya, dia bunuh diri dengan menembakkan senapan di kepalanya.[11] CookaleinTokoh-tokoh di dalam cerita ini dinamai Eisner dengan dirinya sendiri dan keluarganya.[12] Cookalein berasal dari bahasa Yiddish kochalayn "masak sendiri" yang berarti indekos dengan fasilitas dapur.[13] Tempat ini menjadi latar belakang cerita romansa saat para tokoh sedang liburan. Dalam cerita juga tergambar hubungan kekerasan dan pemerkosaan.[11] Gaya PenulisanPenulisan novel disesuaikan dengan target pembacanya, orang dewasa.[14] Karakter tokoh-tokoh novel digambarkan dengan latar belakang yang realistis dan lebih rinci daripada The Spirit.[5] Perkotaan digambarkan dengan perspektif visual bergaya chiaroscuro.[15] Novel ini ditulis dalam bentuk monograf, tidak seperti pada komik konvensional yang menempatkan teks dalam kotak.[16] Novelnya juga dicetak dengan nuansa sepia.[17] Referensi
Daftar Pustaka
|