Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

A Contract with God

A Contract with God
PenciptaWill Eisner
Tanggal1978
SerialThe Contract with God Trilogy
Halaman196 pages
Kronologi
Diikuti olehA Life Force (1988)


A Contract with God and Other Tenement Stories adalah novel grafik karya Will Eisner yang diterbitkan pada tahun 1978. Cerita di dalam buku ini berkisar pada tokoh-tokoh Yahudi miskin yang tinggal di rumah petak di kota New York. Melalui novel ini, Eisner mempopulerkan istilah "novel grafik".[1]

Latar Belakang

Penulis A Contract with God adalah Will Eisner. Dia lahir di Brooklyn, New York pada 6 Maret 1917 dari keluarga imigran Yahudi yang miskin.[2] Dia mulai terlibat dalam dunia komik pada tahun 1936 sebagai pelampiasannya tidak bisa berkarier di dunia seni lainnya.[3] Pada akhir 1930-an, ia bergabung dengan studio yang memproduksi konten untuk komik tetapi dia meninggalkannya pada tahun 1940. Dia kemudian mendirikan sebuah studio baru di New York dan menghasilkan karyanya yang paling terkenal, The Spirit.[4] Dia memutuskan untuk membuat komik untuk tujuan pendidikan dan komersial dengan mendirikan American Visuals Corporation pada tahun 1948 tetapi bangkrut pada tahun 1972. Will Eisner kemudian bekerja sama dengan penerbit komik lain untuk mencetak ulang kisah-kisah The Spirit karena dia menyadari bahwa masih ada yang berminat membaca komik tersebut dan mereka menunggu karyanya yang lain.[5]

Sejak tahun 1950-an, Eisner ingin menulis buku baru, tetapi urung karena respon negatif yang ia peroleh dari teman-temannya sesama pembuat komik. Barulah setelah mendapat tanggapan positif dari seorang penulis komik pada tahun 1970-an, Eisner melihat pasar potensial untuk bukunya. Pada tahun 1978, ia menghasilkan buku pertamanya, A Contract with God. Dia mempopulerkan istilah "novel grafik" lewat pemasaran buku tersebut. Kisah dalam novel ini banyak terinspirasi dari kisah hidup penulis. Meskipun keluarganya religius, dia adalah seorang ateis. Dia mempertanyakan bagaimana Tuhan bisa membiarkan putrinya yang berusia enam belas tahun, Alice, meninggal dunia setelah menderita leukemia selama berbulan-bulan. Dia mencoba menuangkan emosi ini ke dalam bukunya "A Contract with God" dengan memainkan karakter bernama Frimme Hersh.[5]

Isi

Buku ini terdiri atas empat cerita yang berlatar belakang di sebuah kompleks rumah petak, sebagian berasal dari ingatan pribadi Eisner kecil yang tinggal di sebuah rumah petak di Bronx.[6]

A Contract with God

Penulisan cerita ini berdasarkan duka dan amarah Eisner atas kematian putrinya.

Frimme Hersh, seorang Yahudi Hasidim asal Rusia yang religius, mengaitkan keberhasilannya dengan nazar yang pernah ditulisnya di atas batu. Nazar itu disebut kontrak dengan Tuhan untuk menjalankan kehidupan dengan kebaikan. Dia pindah ke New York dan kehidupannya cukup nyaman. Pada satu hari, dia menemukan bayi perempuan yang ditinggalkan di depan rumahnya. Dia mengadopsinya dan menamainya Rachel. Sayangnya, bayi tersebut meninggal mendadak akibat sakit. Hersh marah dan menuduh Tuhan melanggar kontrak mereka.[7] Dia meninggalkan imannya dan menjalani kehidupan sebagai pengusaha dan menikahi wanita non-Yahudi. Dia bahkan menjual rumah ibadah yang dipercayakan kepadanya untuk dijaga. Dia membeli bangunan rumah petak ketika bisnisnya gagal dan dia jatuh miskin. Hersh akhirnya pergi meminta para rabi untuk menyusun kontrak baru tetapi dia meninggal akibat serangan jantung ketika kembali ke rumah. Seorang anak laki-laki bernama Shloime menemukan kontrak lama Hersh dan menandainya dengan namanya sendiri.[6]

The Street Singer

Cerita ini terinspirasi dari masa kecil Eisner. "The Street Singer" adalah gambaran kecanduan alkohol dan kekerasan dalam rumah tangga.[8]

Diceritakan bahwa seorang penyanyi opera yang sudah tua bernama Maria Marta merayu seorang pria muda penyanyi jalanan bernama Eddie dengan memberikannya sejumlah uang.[9] Eddie menggunakan uang tersebut untuk membeli wiski. Ketika kembali ke rumah, dia melecehkan istrinya yang sedang hamil. Dia berpikir dia dapat dapat memanfaatkan Maria untuk mengangkat kariernya. Namun, dia tidak tahu alamat perempuan tersebut.[10]

The Super

Cerita ini penuh dengan nuansa pedofilia yang eksplisit.[8]

Tuan Scuggs adalah seorang penjaga di kawasan rumah petak. Dia ditakuti oleh para penghuni Yahudi karena pandangan antisemitisnya. Suatu hari, seorang gadis Yahudi berusia sepuluh tahun menawarkan Scuggs untuk mengintip celana dalamnya demi mendapatkan uang. Setelah memperoleh uang, dia meracuni anjing kesayangan Scuggs dan mencuri uangnya. Selanjutnya, gadis tersebut menjebaknya dengan alasan percobaan pemerkosaan dan mengatur penangkapannya. Sebelum polisi masuk ke apartemennya, dia bunuh diri dengan menembakkan senapan di kepalanya.[11]

Cookalein

Tokoh-tokoh di dalam cerita ini dinamai Eisner dengan dirinya sendiri dan keluarganya.[12]

Cookalein berasal dari bahasa Yiddish kochalayn "masak sendiri" yang berarti indekos dengan fasilitas dapur.[13] Tempat ini menjadi latar belakang cerita romansa saat para tokoh sedang liburan. Dalam cerita juga tergambar hubungan kekerasan dan pemerkosaan.[11]

Gaya Penulisan

Penulisan novel disesuaikan dengan target pembacanya, orang dewasa.[14] Karakter tokoh-tokoh novel digambarkan dengan latar belakang yang realistis dan lebih rinci daripada The Spirit.[5] Perkotaan digambarkan dengan perspektif visual bergaya chiaroscuro.[15] Novel ini ditulis dalam bentuk monograf, tidak seperti pada komik konvensional yang menempatkan teks dalam kotak.[16] Novelnya juga dicetak dengan nuansa sepia.[17]

Referensi

  1. ^ Gravett, Paul (2005-01-08). "Obituary: Will Eisner". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2020-02-03. 
  2. ^ Baskind 2008, hlm. 23"Eisner was born in the Williamsbridge neighborhood of Brooklyn on March 6, 1917, to Jewish immigrant. Growing up in a culture where children were expected to support the family, (...)"
  3. ^ Eisner 2012, hlm. 121"Most people who came upon comics in 1936 simply saw it as an amorphic entertainment medium. (...) The thing that struck me, however, was that comic was the answer to what I personally looking for: medium which combined the elements which accomodated the talents I believe I had. (...) The hope of landing a daily newspaper strip was remote"
  4. ^ Baskind 2008, hlm. 24"In the early fall of 1939, Eisner was asked by Busy Arnold, the owner of Quality Comics Group, (...). After some negotiations over terms of copyright, Eisner agreed to the project, and to leave his own company and open a studio in New York's Tudor City in January 1940."
  5. ^ a b c Dauber, Jeremy (2006). "Comic Books, Tragic Stories: Will Eisner's American Jewish History". AJS Review. 30 (2): 277–304. ISSN 0364-0094. 
  6. ^ a b Royal, Derek Parker (2011). "Sequential Sketches of Ethnic Identity: Will Eisner's "A Contract with God" as Graphic Cycle". College Literature. 38 (3): 150–167. ISSN 0093-3139. 
  7. ^ Duncan & Smith, hlm. 144"Hersh, who had been a devout practitioner of Hassidic Judais, forsake his religion and becomes a ruthless businessman (...)."
  8. ^ a b Callahan, Timothy. "The Anatomy of Expression: Will Eisner and 'A Contract With God'". ComicsAlliance (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-10. 
  9. ^ Duncan & Smith, hlm. 145"An over-the -hill diva, whose stage name was Martha Maria, plies the handsome young singer with food and sex. (...) Marta Maria gives Eddiee, the street singer, money to buy a new suit, (...)."
  10. ^ Duncan & Smith, hlm. 146"(...) and he has no idea how to find Marta Maria"
  11. ^ a b White, Desmond. "Making Love the Will Eisner Way: Intercourse Discourse in A Contract with God". Sequart Organization (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-10. 
  12. ^ Duncan & Smith, hlm. 147""Cookalein" is the most autobiographical of the stories. Eisner uses his family's real names (...)."
  13. ^ Duncan & Smith, hlm. 146c"They go to Fegels, a cookalein (from Yiddish kochalayn, which means "cook alone") at which boarders had access to the kitchen to cook for their own families."
  14. ^ Booker 2010, hlm. 116"Eisner's goal was to publish a literary work in the comic book format, (...), but to the adult population who grew up reading superheroes tales and now needed more mature themes and stories."
  15. ^ Lewis & Kraemer, hlm. 47"The rain-soaked chiaroscuro, the vertical emphasis, and the off-kilter point of view of Eisner's street-scene and tenement panels, (...)"
  16. ^ Booker 2010, hlm. 176b"Unlike other comic books, it was published as a monograph by a mainstream publisher without prior serialization."
  17. ^ Duncan & Smith, hlm. 149"Eisner used rigid panel borders sparingly and only for particular effect, set narration free from caption boxes and made it an organic part of the page, and the book was printed in sepia tones rather than color or black and white."

Daftar Pustaka

  • Baskind, Samantha; Omer-Sherman, Ranen, ed. (2008). The Jewish graphic novel : critical approaches (dalam bahasa Inggris). New Brunswick, New Jersey. ISBN 978-0-8135-4367-3. OCLC 190843412. 
  • Eisner, Will (2012). Inge, M. Thomas, ed. Will Eisner : conversations (dalam bahasa Inggris). Mississippi: University Press of Mississippi. ISBN 978-1-61703-127-4. OCLC 756282442. 
Kembali kehalaman sebelumnya