Akhiran -ena digunakan dalam kimia organik untuk membentuk penamaan senyawa organik yang mana gugus -C=C- diberi prioritas tertinggi menurut aturan tata nama organik.[1] Kadang-kadang, sebuah angka di antara tanda hubung disisipkan sebelumnya untuk menyatakan bahwa ikatan rangkap terjadi antara atom tersebut dan atom dengan nomor berikutnya. Akhiran ini berasal dari akhiran kata etilena, yang merupakan alkena paling sederhana. Akhiran "-a" pada "-ena" dihilangkan jika diawali dengan akhiran yang diawali dengan huruf vokal, misalnya "-enal", yaitu senyawa yang mengandung sebuah ikatan -C=C- dan sebuah gugus fungsi aldehida. Jika akhiran lainnya dimulai dengan huruf konsonan atau "u", akhiran "-a" tetap ada, misalnya "-enadiuna" (yang memiliki akhiran "-ena" dan juga akhiran "-una", untuk senyawa dengan satu ikatan rangkap dan dua ikatan rangkap tiga.)
Awalan angka Yunani sebelum "-ena" menunjukkan berapa banyak ikatan rangkap yang ada dalam senyawa tersebut, misalnya butadiena.
Akhiran "-ena" juga digunakan dalam kimia anorganik untuk menunjukkan lapisan atom dua-dimensi setebal satu atom, seperti pada grafena, silisena, stanena, borofena, xenzofena, dan germanena.
Lihat pula
Referensi